SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP )
Diagnosa
Keperawatan : Kurangnya pengetahuan
tentang nutrisi tepat pada
balita
berhubungan dengan kurangnya informasi
Pokok Bahasan : Nutrisi Pada Balita
Sub Pokok
Bahasan : Pemenuhan Nutrisi balita
dan menu makanan ideal
Sasaran :
Keluarga
Waktu :
1 x 20 menit
Pertemuan : Pertama
Tempat :
Bangsal anak melati
Tanggal :
23 Februari 2012
Penyuluh : Perawat Windra Bangun S
I.
Tujuan
Intruksional Umum
Setelah dilakukan
pendidikan keperawatan selama 1 x 20 menit, diharapkan keluarga Tn S, terutama
Ny S mengetahui pentingnya akan nutrisi pada balita dan mampu memberikan
nutrisi terbaik bagi anak mereka.
II.
Tujuan
Intruksional Khusus
Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit mengenai Nutrisi pada Balita, maka
keluarga Tn S diharapkan :
a.
Mampu mengenal apa itu
balita
b.
Mengetahui Peran
makanan bagi Balita
c.
Mengetahui Penyebab
balita kurang nafsu makan
d.
Mampu memilih makanan
yang tepat sebagai nutrisi terpenting balita
III.
Pokok
Materi
a.
Pengertian Balita
b.
Peran makanan bagi
balita
c.
Penyebab balita kurang
nafsu makan
d.
Makanan yang tepat bagi
balita
IV.
Kegiatan
Belajar Mengajar
a.
Metode
Ceramah dan tanya jawab
b.
Media
Lembar balik, leaflet
c.
Sumber
Hidayat, Aiziz Alimul. Pengantar Ilmu keperawatan Anak. Buku 1. jakarta:
Salemba Medika. 2006
d.
Strategi
Pelaksanaan
Waktu
|
Tahap
|
Respon
|
4 menit
|
Orientasi
Memberi salam
Mengingatkan kontrak
Menjelaskan maksud
dan tujuan
Menanyakan kesediaan
|
Klien menjawab Salam
Klien mengingat waktu
yang disepakati
Klien mengerti maksud
dan tujan
Keluarga Tn S
bersedia mengikuti penkes
|
12 menit
|
Kerja
Menjelaskan arti
balita
Menjelaskan peran
makanan bagi balita
Menyebutkan penyebab
balita kurang nafsu makan
Menjelaskan makanan
yang tepat bagi balita
|
|
5 menit
|
Terminasi
Melakukan evaluasi
Memberikan reward
Mengucapkan salam
penutup
|
Tn S dan Ny. S
bertanya dan mampu menyebutkan kembali penjelasan dari perawat
Keluarga merasa
semangat dan senang
Tn. S dan Ny. S
menjawab salam
|
V.
Evaluasi
a.
Evaluasi
persiapan
Materi sudah siap dan
dipelajari 2 hari sebelum pendidikan kesehatan di mulai.
Media sudah siap 2 hari
sebelum pendidikan kesehatan di mulai.
Tempat sudah siap 3 jam
sebelum pendidikan kesehatan dimulai.
SAP sudah siap 3 hari sebelum
di lakukan pendidikan kesehatan di mulai.
b.
Evaluasi proses.
Peserta didik datang
tepat waktu
Peserta didik
memperhatikan penjelasan perawat
Media dapat digunakan
secara aktif
c.
Evaluasi hasil
Menyebutkan kembali
pengertian balita
Menyebutkan kembali peran
makanan bagi balita
Menyebutkan kembali penyebab
balita kurang nafsu makan
Menyebutkan kembali makanan
yang tepat bagi balita
VI.
Materi
Terlampir
Lampiran
Nutrisi pada Balita
A.
Mengenal
Balita
Secara harfiah, balita
atau anak bawah lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga
bayi usia dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun, karena
faal (kerja alat tubuh semestinya) bayi usia di bawah satu tahun berbeda dengan
anak usia diatas satu tahun, banyak ilmuwan yang membedakannya. Utamanya,
makanan bayi berbentuk cair, yaitu air susu ibu (ASI), sedangkan umumnya anak
usia lebih dari satu tahun mulai menerima makanan padat seperti orang dewasa.
Anak usia 1-3 tahun
merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang
disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita diperkenalkan
dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari
masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih
besar.
Pada usia prasekolah,
anak menjadi konsumen aktif, yaitu mereka sudah dapat memilih makanan yang
disukainya. Masa ini juga sering dikenal sebagai “ masa keras kepala “. Akibat
pergaulan dengan lingkungannya terutama dengan anak-anak yang lebih besar, anak
mulai senang jajan. Jika hal ini dibiarkan, jajanan yang dipilih dapat
mengurangi asupan zat gizi yang diperlukan bagi tubuhnya sehingga anak kurang
gizi.
B.
Peran
makanan bagi Balita
Didalam makanan
terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat tenaga, zat
pembangun , dan zat pengatur.
a.
Zat tenaga
Zat gizi yang
menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi
balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita
relatif lebih besar daripada orang dewasa.
b.
Zat Pembangun
Protein sebagai zat
pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ
tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang aus atau rusak.
c.
Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi
agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti
yang diharapkan. Berikut ini zat yang berperan sebagai zat pengatur.
Vitamin, baik yang
larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C ) maupun yang larut dalam lemak (
vitamin A, D, E, dan K ).
Berbagai mineral,
seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour.
Air, sebagai alat
pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.
C.
Penyebab
Balita Kurang Nafsu Makan
a.
Faktor
organis
b.
Faktor
Psikologis
Anak akan kehilangan
nafsu makan karena hal-hal sebagai berikut :
Air Susu Ibu yang
diberikan terlalu sedikit sehingga bayi menjadi frustasi dan menangis
Anak terlalu dipaksa
untuk menghabiskan makanan dalam jumlah/ takaran tertentu sehingga anak menjadi
tertekan
Makanan yang disajikan
tidak sesuai dengan yang diinginkan / membosankan
Susu formula yang
diberikan tidak disukai anak atau ukuran / dosis yang diberikan tidak sesuai
dengan sehingga susu yang diberikan tidak dihabiskan
Suasana makan tidak
menyenangkan/ anak tidak pernah makan bersama kedua orang tuanya.
c.
Faktor
Pengaturan makanan kurang baik
Anak makan tidak
teratur baik waktu atau jenis makanan yang serba makan tanpa memperhatikan
makanan pokoknya.
D.
Makanan
Tepat bagi Balita
a.
ASI
Diberikan sampai umur 6
bulan tanpa diberikan makanan lain. Alasannya :
Kandungan Gizi ASI sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayi
Pencernaan bayi belum
mampu menerima makanan selain ASI
Mencegah timbulnya
alergi
Menjalin kasih sayang
ibu dan anak
Penting untuk dasar
perkembangan fisik mental bayi
Pemberian makanan lain dapat mengurangi produksi ASI
Menunda Kehamilan
Melindungi tubuh dari
penyakit
b.
Makanan
Pendamping ASI
Makanan Pendamping ASI
adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi yang diberikan pada bayi untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya diberikan dari umur 6 bulan sampai 24 bulan.
Makanan Pendamping ASI
merupakan makanan peralihan dari
ASI ke makanan Keluarga
Syarat makanan Pendamping
ASI :
Memenuhi kebutuhan zat-zat gizi
Bentuk dan porsi disesuaikan dg daya terima dan keadaan fisik
Makanan disesuaikan
dengan usia, kebiasaan
makan dan selera
Bahan
makanan tersedia di tempa.
Bersih
Misalnya : Bubur susu, biskuit + air susu, pepaya saring, pisang saring, makanan
pendamping ASI berbentuk lumat diberikan pada
umur 6-9 bulan 2x sehari jika bayi masih lapar bisa
ditambah.
Berbentuk lunak
misalnyabubur nasi,
bubur ayam,
bubur kacang ijo diberikan pada umur 9-
12 bulan
3x perhari.
c.
Makanan
Pengganti ASI
Diberikan jika hanya
ASI tidak dapat diberikan karena sesuatu. Pemberian ASI atau pengganti ASI diteruskan sampai umur 24 bulan.
Gunakan takaran dalam
mengencerkan PASI
sesuai petunjuk, Gunakan air yang mendidih, sterilkan botol dengan direbus,
jangan disimpan lama
Daftar Pustaka
Santosa,
Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.Rieneka Cipta.
Hidayat, Aiziz Alimul. Pengantar Ilmu keperawatan
Anak. Buku 1. jakarta: Salemba Medika. 2006