Rabu, 28 Desember 2011

Terapi aktifitas kelompok halusinasi


TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI







Disusun Oleh:
Windra Bangun S
A01001394



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2011


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI

A.    Topik
Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengekspresikan pikiran, mengontrol dan memilih aktifitas.

B.     Tujuan
a.         Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi aktivitas kelompok atau simulasi terapi  aktivitas kelompok (TAK) klien dapat meningkatkan kernampuan dalam  mempersepsikan simulasi yang dilakukan sehingga dapat mengontrol  halusinasinya.
b.         Tujuan Khusus
    Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya melalui aktivitas menggambar.
    Klien dapat berkonsentrasi dengan penuh.
    Klien dapat mengekspresikan perasaan setelah berinteraksi kelompok.

C.    Latar Belakang
Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari hubungan sosial dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi stimulasi dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah (Kelliat, 2005).



D.    Seleksi Pasien
a.         Karakteristik Klien
    Klien tidak mengalami gangguan kesehatan fisik
    Halusinasi sudah terkontrol
    Klien yang kooperatif
    Adanya riwayat halusinasi
b.        Proses Seleksi
Proses seleksi dilakukan selama beberapa hari dengan  mengobservasi dan wawancara di Ruang Werkudara yang direncanakan  mengikuti terapi aktivitas kelompok (TAK) kemudian dilakukan kontrak  apakah klien bersedia atau tidak untuk ikut serta dalam terapi aktivaas  kelompok (TAK).
c.         Klien yang sesuai kriteria dan bersedia
No
Klien peserta utama
No
Klien peserta cadangan
1
Tn Budi
1
Tn. Khamim
2
Tn. Arif
2
Tn Dieni
3
Tn. Subhan
3
Ny. dewi
4
Ny. Umi


5
Ny. Titin


7
Tn. Sigit



E.     Waktu dan Tempat
Tempat            : R Pandu
Hari                 : Sabtu 16 mei 2012
Waktu                         : pukul 10.00 – 11.00 WIB

F.     Metode Terapi Aktifitas Kelompok
Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah metode:
1.         Diskusi dan tanya jawab.
2.         Kegiatan game kelompok
3.         Melengkapi jadwal harian.
Kegiatan TAK menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi, setiap sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda.


G.    Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat hanya yang ada diruangan saja seperti:
1.         Spidol dan whiteboard / papan tulis.
2.         Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya).
3.         Tape Recorder untuk game.
4.         Buku gambar

H.    Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut:
a.         Leader                  : Aseska Galih Mahendra
b.         Co. Leader           : Windra Bangun S
c.         Fasilitator 1          : Bagas Triko W
d.        Fasilitator 2          : Fajar Budi N
e.         Fasilitator 3          : Samsul Ma‘ arif
f.          Fasilitator 4          : Malik Fauzi
g.         Fasilitator 5          : Rudi S
h.         Observer               : Rizki Adi

I.       Seting Tempat
 










Leader
Co leader                                            Klien
Fasilitator                                           Observer
J.      Uraian Tugas Pelaksana
a.         Leader
Tugas:
    Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
    Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
    Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
    Memimpin diskusi kelompok.
b.         Co. Leader
Tugas:
    Membuka acara.
    Mendampingi Leader.
    Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
    Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
    Menutup acara diskusi.
c.         Fasilitator
Tugas:
    Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
    Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya therapy.
d.        Observer
Tugas:
    Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
    Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.

K.    Tatatertib dan Antisipasi
a.         Tata Tertib
    Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
    Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
    Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
    Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK) berlangsung.
    Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
    Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
    Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
    Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
b.        Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah:
    Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah: mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
    Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.
    Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan

L.     Pelaksanaan
a.         Fase perkenalan (10 menit)
    Mengucapkan salam.
    Memperkenalkan anggota yang hadir.
    Membaca tata tertib pelaksanaan. ,
    Membuat kontrak waktu.
    Terapi menjelaskan tujuan TAK.
    Menjelaskan topik yang akan dibahas
b.         Fase Kedua (30 menit)
    Leader menjelaskan menjelaskan topik dan jenis permainan.
    Leader menjelaskan manfaat permainan.
    Peserta menyimak penjelasan yang diberikan oleh leader.
    Leader menjelaskan bentuk terapi yang akan dilakukan.


Langkah-langkah kegiatan :
1.        Sesi 1: Menggambar
Pasien diminta untuk menggambar sesuai dengan harapan, cita cita sesuai perasaannya.
Selarna menggambar klien didampingi oleh fasilitator.
Waktu untuk menggambar adalah 5 menit.
2.        Sesi II: Mengungkapkan gambar yang telah dibuat
Musik dinyalakan kemudian bola tenis mulai diputar hingga musik berhenti. pasien yang memegang bola diharuskan untuk menceritakan isi dari gambar yang telah dibuatnya. Klien yang tidak bercerita diharuskan untuk mendengarkan cerita dari klien lain kemudian menceritakan kembali apa yang telah pasien ceritakan. Kegiatan dilakukan berulang hingga seluruh pasien menceritakan isi dari gambar yang dibuatnya.
3.        Berikan pujian tepuk tangan pada klien.
c.         Fase Akhir (10 menit)
    Leader memberikan kesompatan kepada klien beristirahat sejenak
    Leader meminta tanggapan dari klien terhadap kegiatan yang telah  dilakukan dan menanyakan bagaimana perasaannya setelah  niengikuti TAK
    Menyimpulkan kegiatan yang sudah dilakukan dan memotivasi anggota  kelompok untuk mengikuti kegiatan lainnya yang positif.
    Observer memberikan tanggapan terhadap jalannya TAK.
    Menutup acara
    Berdo’a

M.   Evaluasi
a.       Evaluasi Proses
1.        Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
2.        Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.
3.        Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannya permainan.
4.        100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.


b.      Evaluasi Hasil
Lembar Evaluasi Kemampuan Klien
No
Klien peserta utama
Klien mengekspresikan perasaan

Klien menceritakan harapannya
Klien aktif berinteraksi dan mengungkapkan perasaan

1
Tn Budi



2
Tn. Arif



3
Tn. Subhan



4
Ny. Umi



5
Ny. Titin



6
Ny. Setyaningsih



7
Tn. Sigit




N.    Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.