Kamis, 04 Juli 2013

ASKEP GERONTIK WINDRA



KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr, wb
Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan keperawatan Gerontik yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny A Dengan Gangguan Sistem Muskuluskeletal di Wisma Bougenvile Panti Sosial Tresna Wredha Yogyakarta Unit Budi Luhur”
Dalam Proses penyelesaian Laporan ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami sampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada :
1.  Orang tua yang selalu mendukung baik berupa material maupun spiritual, sehingga dengan doa-doa yang selalu dilantunkan, kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
2.  Panti Sosial Tresna Wredha Budi Luhur Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong mengadakan praktek keperawatan gerontik.
3.   Pembimbing klinik Panti Sosial Tresna Wredha Yogyakarta Unit Budi Luhur yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
4.   Dosen Pembimbing akademik STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan dan semangat dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.
5.  Teman - teman sekelompok seperjuangan yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
Wassalamu’alaikum Wr. Wb


Yogyakarta,  April 2013

Penulis,

,
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Panti Social Tresna Wreda ( PSTW ) Yogyakarta adalah panti social yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi usia lanjut terlantar agar dapat hjdup secara baik dan terawat dalam kehidupan masyarakat yang baik yang berada di dalam panti maupun yang berada di luar panti.PSTW sebagai lembaga pelayanan social lanjut usia berbasis panti yang dimiliki pemerintah dan memiliki berbagai sumber daya perlu mengembangkan diri menjadi institusi yang progresif dan terbuka untuk mengantisipasi dan merespon kebutuhan lanjut usia yang terus meningkat.
PSTW yogyakarta sebagai unit pelaksana tehnik daerah sesuai dengan SK gubernur DIY no.160 tahun 2002 yang memberikan pelayanan kesejahteraan social kepada lanjut usia. PSTW yogyakarta diharapkan mampu mengembangkan komitmen dan kompetensinya dalam memberikan pelayanan social yang terstandarisasi dengan mengacu kepada keputusan mentri kesehatan dan kesejahteraan social no.193/menkes kesos/III/2000 tentang standarisasi panti social yang telah direfisi dengan keputusan mentri social RI no.50/Huk/2004,sekaligus mengakomudasi potensial local di daerah.
Pada saat ini PSTW yogyakarta mempunyai 2 unit yaitu PSTW yogyakarta unit Abiyoso di pakem kabupaten di sleman dan PSTW yogyakarta unit Budi luhur kasongan bangun jiwo kasian bantul
Berdasarkan keputusan gubernur DIY no.160 tahun 2002 tentang Uraian Tugas Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Tehniks Dinas Kesehatandan Kesejahteraan Social Prop.DIY,maka PSTW Yogyakarta mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.         Pusat pelayanan pendampingan dan perlindungan bagi lanjut usia
2.         Pusat informasi tentang kesejahteraan usia lanjut.
3.         Pusat pengembangan ilmu pengetahuan tentang lanjut usia.
STIKES Muhammadiyah gombong sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang professional yang mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan gerontik bekerjasama dengan PSTW Yogyakarta unit Budi luhur dengan kegiatan praktek kerja lapangan yang diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diterima di institusi serta mendapatkan pengalaman melaksanakan praktek secara benar,terarah san terencana sesuai dengan prinsip dan etika keperawatan.Dalam hal ini metode pembelajaran yang dilaksanakan akan memberi dampak positif pada perkembangan kemampuan peserta didik baik dalam aspek kognitif,afektif dan psikomotor dalam merawat lansia.Selain hal diatas dengan proses pembelajaran yang tepat mahasiswa secara langsung mulai mengenal kehidupan profesi keperawatan dan belajar menanamkan disiplin kerjasama diantara sesama anggota profesi keperawatan atau antara sesama profesi kesehatan.
Dalam makalah ini kami mengangkat masalah “Gangguan Sistem Persyarafan: Stroke”karena berdasarkan penelitian stroke merupakan penyebab kematian ke 3 setelah jantung dan kanker dimana terdapat Insiden stroke 200 per 100.000 penduduk dalam satu tahun,dan 13,9 % penderitanya adalah lansia diatas usia 85 tahun. Di Indonesia belum ada data pasti. Sebagai gambaran dari 900 kasus pada tahun 1996, 25% adalah kasus stroke dan kebanyakan mengenai usia diatas 50 tahun dan beberapa mengenai usia di bawah 35 tahun.

B.       Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Asuhan keperawatan Gerontik ini adalah :
1.    Mahasiswa mampu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang lanjut usia
2.    Mahasiswa mampu melakukan pengkajian terhadap lanjut usia
3.    Mahasiswa mampu melakukan rencana keperawatan terhadap lanjut usia
4.    Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan terhadap lanjut usia
5.    Mahasiswa mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan terhadap lanjut usia khususnya dengan masalah gangguan sistem persyarafan : stroke secara sistematis dan sesuai dengan ilmu yang diterima di akademik





BAB II
TINJAUAN TEORI

A.      Pengertian Lansia
Lansia adalah usia lanjut suatu proses alami yang tidak dapat dihindari. ( Azwar 2006 ).
Lansia atau usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. ( budi anna Kelliat, 1999 )
Lansia : menjadi tua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. ( Wahjudi Nugroho, 2000 )
Kesimpulannya bahwa lansia merupakan proses alami yang terjadi pada manusia yang tidak dapat dihindari berupa menurunnya fungsi organ dan kemampuan jaringan tubuh.

B.       Penggolongan Usia Lanjut
1.    Menurut WHO
a.    Usia pertengahan ( midle age ) kelompok usia 45 – 59 tahun
b.    Usia lanjut (elderly) antara 60-70 tahun.
c.    Usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun.
d.   Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
2.    Menurut Prof Ny Sumiati Mohammad
Membagi periodisasi biologis perkembangan manusia sebagai berikut :
0 – 4 th                        : masa bayi
1 – 6 th                        : masa prasekolah
6 -10 th                        : masa sekolah
10 – 20 th        : masa pubertas
40 - 65 th         : masa setengah umur
> 65 th             : masa lanjut usia

3.    Menurut Depkes RI
a.    Usia 55 – 64 tahun kelompok lansia dini yaitu kelompok yang baru memasuki lansia
b.    Usia ≥ 65 tahun kelompok lansia
c.    Usia ≥ 70 tahun kelompok lansia dengan resiko tinggi

C.      Perubahan - perubahan yang terjadi pada lansia
Menurut  UU No 13 / th 1998 dalam BAB I pasal I ayat 2 disebutkan lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 th keatas.
Pada lanjut usia terjadi perubahan – perubahan antara lain :
1.      Perubahan – perubahan fisik
a.    Perubahan sel; lebih sedikit jumlahnya, menurunnya proporsi protein di otak, ginjal, darah,hati, jumlah sel otak menurun , otak menjadi atrofi beratnya 5-10 %.
b.    sistem persyarafan ; cepat menurunya hubungan persyarafan, lambatnya merespon dan waktu bereaksi, mengecilnya saraf panca indera, kurang sensitf.
c.    sistem pendengaran; hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara  atau nada-nada tinggi, suara tidak jelas, sulit mengerrti kata-kata, terjadinya atrofi membran timpani menyebabkan otosklerosis.
d.   sistem penglihatan; spingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar, kornea lebih beebentuk sferis/ bola, lensa lebih suram dan menjadi katarak yang jelas menyebabkan gangguan penglihatan, menghilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang dan menurunnya daya untuk membedakan warna biru/hijau.
e.    sistem kardiovaskuler; menurunnya elastisitas diding aorta, katub jantung menebal dan kaku, kemempuan jantung memompa darah menurun yang menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume.
f.     sistem pengaturan temperatur tubuh; pada pengaturan suhu hipotalamus dianggap sebagai termostat, kemunduran terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain : hipotermi secara fisiologik karena metabolisme menurun.
g.    sistem respiratori : kakunya kekuatan otot-otot pernapasan yang akhirnya menjadi hilang, berkurangnya kemampuan batuk, paru-paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu meningkat, menarik napas lebih berat, kapasitas pernapasan maximun dan kedalaman nafas menurun.
h.    sistem genitaurinaria; fungsi aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang sehingga mengakibatkan kurangnya mengkonsentrasikan urin, vesika urinaria ototnya menjadi lemah.
i.      sistem endokrin; hampir semua produksi semua hormon menurun.
j.      integumen; kulit keriput akibat kehingan jaringan lemak, permukaan kaki kasar karena kehilangan keratinisasi, menurunnya respon trauma.
k.    sistem muskuloskeletal; tulang kehilangan cairan dan maikn rapuh, sendi besar dan kaku tendon mengerut serta mengalami stenosis.
l.      sistem gastrointestinal; indera pengecap menurun, peristaltik lemah dan timbul konstipasi, pada lambung produksi asam lambung dan rasa lapar menurun waktu mengosongkan menurun.
2.      Perubahan psikososial
3.      Perubahan dalam spiritual
Makin terintegrasi dalam kehidupannya (Maslow, 1970). Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaan, hal ini terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zantner, 1970).

D.      Perubahan Muskuloskeletal
Perubahan perubahan yang terjadi pada lansia tersebut kadang menimbulkan berbagai masalah. Masalah muskuloskeletal adalah masalah yang terbesar yang dialami lansia. Lansia yang ada di komunitas: 40 % menderita artritis, 17 % mempunyai masalah muskuloskeletal lainnya(Profile of Older American, 1992).
Penyakit pada muskuloskeletal secara umum tidak fatal tetapi menyababkan nyeri kronik dan ketidaknyamanan ( Calhins, 1992). Kondisi sakit pada muskuloskeletal yang kronik mungkin menyebabkan ketidak mampuan dan kelemahan lansia dalam perawatan diri dan mengalami keterbatasan gerak. Kemampuan untuk aktivitas sehari hari seperti mandi, berpakaian dan makan mungkin melemah. Pada lansia yang kelemahannya berlebih bisa menjadi ketergantungan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika hal itiu terjadi dapat menyebabkan kehilangan harga diri, anggapan dahwa kualitas hidup menurun dan depresi.
Sistem muskuloskeletal sendiri di pengaruhi oleh pertambahan umur. Perubahan yng terjadi seiring perubahan umur tersebut melibatkan penurunnan masa otot, kekuatan otot yang terjadi secara bertahap. Kenyataannya jumlah otot berkurang digantikanoleh jaringan fibrosa. Sebagai hasislnya masa, tonus, dan kekuatan otot berkurang. Elastisitas ligamen, tendon dan kartilagonya berkurang demikian juga terjadi pada masa  tulang  sehingga berakibat  pada kelemahan tulang. Pada diskus intervertebra, kehilangan air yang menyebabkan penurunan tinggi badan 1,5-3 inchi, postur tubuh berubah biasanya adalah kiposis bukan lordosis.
Pada lansia yang  pengapuran jaringan kartilago, hal ini merupakan akibat dari proses penuaan ataupun penggunaan dan kerusakan pada persendian.
Semua perubahan tersebut menyebabkan masalah seperti :
1.         Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik post jatuh
2.         Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3.         Gangguan pola tidur berhubungan dengan psikologis usia tua dan depresi
4.         Resiko cidera berhubungan dengan degeneratif fungsi mobilitas




BAB III
TINJAUAN KASUS

A.      Karakteristik Demografi
1.         Identitas Diri Klien
Nama lengkap                         : Ny. A
Tempat/ tanggal lahir               : Bantul, 1933
Jenis kelamin                           : Perempuan
Status perkawinan                   : Janda
Agama                                     : Islam
Suku bangsa                            : Indonesia
Pendidikan terakhir                 : HSI
Diagnose medis                       : Miagya
Alamat                                     : Klatakan, Mbulu trimulya
Tanggal pengkajian                 : 4 Juni 2013
2.         Keluarga atau Orang Lain Yang Terdekat/ yang dapat dihubungi
Nama                                       : Tn. S
Alamat                                     : Mbulu trimulya
No. telepon                              : -
Hubungan dengan klien          : Anak Kandung
3.         Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
Pekerjaan saat ini                     : Tidak Bekerja
Pekerjaan sebelumnya             : Dukun Bayi
Sumber pendapatan                 : -
Kecukupan pendapatan           : -
4.         Aktivitas Rekreasi
Hobi                                        : Mendengarkan campursari
Bepergian/ wisata                    : -
Keanggotaan organisasi          : Arisan ibu rumah tangga
Lain – lain                               : -

5.         Riwayat Keluarga
a.    Saudara kandung
Kelayan mengatakan bahwa kelayan merupakan anak ke empat dari tujuh saudara kandung dengan empat laki – laki dan tiga perempuan.
b.    Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)
Kelayan mengatakan dalam satu tahun terakhir ini tidak ada anggota keluarga yang memninggal

B.     Pola kebiasaan sehari- hari
1.    Nutrisi
a.    Frekuensi makan dan minum
Klien biasanya mendapat makan 3 kali dalam sehari namun klien hanya makan dengan 2x sehari siang dan malam dikarenakan kurang nafsu makan.
Klien biasanya minum susu juga air putih dengan jumlah total 6 gelas ukuran 150cc
b.    Jenis makan dan minum
Kelayan mengatakan saat di wisma makan dengan nasi, lauk, sayur dan buah
c.    Alergi terhadap makanan
Kelayan mengatakan tidak mempunyai alergi makanan
d.   Pantangan makanan
Kelayan mengatakan tidak ada pantangan makan
2.    Eliminasi
a.    Frekuensi BAK
Kelayan mengatakan BAK ± 9x/hari, lancar tidak ada keluhan saat BAK
b.    Kebiasaan BAK malam hari
Kelayan mengatakan sering terbangun malam muntuk BAK
c.    Frekuensi BAB
Kelayan mengatakan jarang BAB dan BAB 3 hari sekali
d.   Konsistensi
Kelayan mengatakan tinja kecil, sedikit warna hijau, bau khas feces.
3.    Personal hygiene
a.    Mandi
Kelayan mengatakan mandi 2 kali sehari dan memakai sabun mandi
b.    Oral Hygiene
Kelayan mengatakan sudah tidak mempunyai gigi dan biasanya berkumur dengan pasta gigi setelah mandi pagi dan sore.
c.    Cuci Rambut
Kelayan mengatakan 3x sehari keramas menggunakan sampo dibantu petugas berwenang
d.   Kuku dan tangan
Kelayan mengatakan setiap kukunya panjang langsung dipotong dan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah makan.
4.    Istirahat dan tidur
Kelayan mengatakan tidak tidur siang, dan disaat malam hari sulit tidur. Disaat malam hari tidur ± 6 jam dan kadang terbangun untuk BAK.
5.    Kebiasaan mengisi waktu luang
a.    Olahraga
Kelayan mengatakan selalu ikut olahraga pagi hari yang diadakan panti, meski menggunakan kursi roda.
b.    Nonton TV
Kelayan mengatakan tidak terlalu senang menonton TV, dan kelayan lebih senang duduk didepan wisma melihat tanaman
c.    Kebiasaan lain
Kelayan mengatakan senang sekali jika mengobrol dengan mahasiswa untuk bertukar pengetahuan.
6.    Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan:
a.    Merokok
Kelayan mengatakan tidak merokok dan tidak senang dengan bau asap rokok
b.    Minuman Keras
Kelayan mengatakan tidak senang dengan minuman – minuman beralkohol
c.    Ketergantungan terhadap obat
Kelayan mengatakan tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi obat
7.    Uraian kronologis kegiatan sehari- hari
Jenis kegiatan
Lama waktu untuk setiap kegiatan
Mandi
±10 menit
Shalat
±5 menit
Makan pagi
±10 menit
Berpakaian, berdandan
± 10 menit
Olahraga
± 15 menit
Duduk Santai
± 2 jam
Mengobrol
± 2 jam
Makan Siang
± 10 menit
Duduk
± 2 jam
Sholat
± 5 menit
Istirahat
± 2 jam
Makan Malam
± 10 menit
Mengaji
± 15 menit
Tidur Malam
± 6 jam


C.    Status kesehatan
1.    Status kesehatan saat ini
a.    Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir
Kelayan mengatakan nyeri pada pangkal paha atas dan lutut kedua kaki dikarenakan jatuh saat menjemur pakaian
b.    Gejala yang dirasakan
Kelayan mengatakan kedua kakinya sakit saat digerakkan, nyeri hilang saat diam, nyeri seperti ditusuk, nyeri pada pangkal paha atas dan lutut kedua kaki, skala nyeri 8, Nyeri sekali saat digunakan bergerak.
c.    Faktor pencetus
Kelayan mengatakan sakitnya ini berawal saat terjatuh miring sewaktu selesai menjemur pakaian dirumahnya.
d.   Timbulnya keluhan
Kelayan mengatakan sakit pada kakinya jika digerakkan tiba – tiba
e.    Upaya mengatasi
Kelayan mengatakan untuk berjalan menggunakan walker untuk bantu berjalan, jika sakit berhenti dan duduk – duduk sambil dipijat sendiri.
Kelayan mengatakan saat dulu jatuh sempat dipijatkan, namun sampai sekarang masih sakit.

2.    Riwayat kesehatan Masa Lalu
a.    Penyakit yang pernah di derita
Kelayan mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit. Kelayan hanya mengatakan biasanya masuk angin dan jika sakit memeriksakan di Puskesmas
b.    Riwayat kecelakaan
Kelayan mengatakan dulu sewaktu muda biasa bekerja dan luka sedikit sudah biasa, namun setelah tua kelayan terjatuh ketika selesai menjemur pakaian dan hingga sekarang sulit berjalan karena sakit.
c.    Riwayat alergi obat
Kelayan mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat.
d.   Riwayat di rawat di rumah sakit
Kelayan mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit
e.    Riwayat pemakaian obat   
Natrium Diclofenac            2 x 2mg
3.    Pengkajian fisik
a.    Keadaan umum                  : Baik
Kesadaran                           : Compos mentis
b.    TTV                                   
TD : 140/90 mmHg
N     : 88 x/ menit
RR  : 23 x/mnt
S     : 36,6°C
c.    BB/ TB                   : 54 kg/154 cm
IMT                                    : 22.76
d.   Kepala
Bulat memanjang, rambut banyak beruban, tidak ada nyeri tekan di kepala tidak terdapat lesi.
e.    Mata
Tidak memakai alat bantu penglihatan, kalau membaca kelayan mengatakan menggunakan kacamata.
f.     Telinga
Bentuk simetris, fungsi pendengaran agak berkurang, tidak memakai alat bantu pendengaran, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan abnormal.
g.    Mulut, gigi dan bibir
Mukosa bibir sedikit kering, warna bibir agak gelap, gigi sudah tanggal semua, tidak terdapat sariawan.


h.    Dada
Paru – paru
I   : perkembangan nafas simetris
P  : vokal vremitus baik
P  : sonor
A : vesikuler
Jantung
I   : iktus kordis tidak nampak
P  : detak kuat
P  : redup
A : s1 s2 reguler
i.      Abdomen
I      : sedikit cembung, gemuk
A     : Bising usus 10x/menit
Pa    : Tidak terdapat nyeri tekan, keriput
Pe    : Bunyi timpani
j.      Kulit
Turgor kulit tidak elastis, keriput, tidak terdapat lesi.
k.    Ektremitas
1)        Atas
Kelayan mengatakan tidak ada masalah pada kedua tangannya.
2)        Bawah
Kelayan mengatakan nyeri pada kakinya, dan sulit untuk digerakkan, Nyeri timbul saat digerakkan, nyeri seperti ditusuk – tusuk, nyeri pada pangkal paha dan lutut, skala nyeri 8

D.    Hasil Pengkajian Khusus
1.    Masalah kesehatan kronis
No
Keluhan kesehatan / gejala yang di rasakan kelayan dalam waktu 3 bulan terakhir berkaitan dengan fungsi – fungsi
Selalu (3)
Sering(2)
Jarang (1)
Tdk pernah (0)
A.     
Fungsi penglihatan
1.      Penglihatan kabur



2.      Mata berair



3.      Nyeri pada mata



B.      
Fungsi pendengaran
1.      Penedengaran berkurang



2.      Telinga berdenging



C.      
Fungsi paru (Pernafasan)
1.      Batuk lama disertai keringat malam



2.      Sesak nafas



3.      Berdahak / sputum



D.     
Fungsi Jantung
1.      Jantung berdebar-debar



2.      Cepat lelah



3.      Nyeri dada



E.      
Fungsi pencernaan
1.      Mual /  muntah



2.      Nyeri ulu hati



3.      Makan dan minum banyak



4.      Perubahan kebiasaan BAB (mencret atau sembelit)



F.       
Fungsi pergerakan
1.      Nyeri kaki saat berjalan



2.      Nyeri pinggang atau tulang belakang



3.      Nyeri persendian atau bengkak



H.
Fungsi persarafan
1.      Lumpuh atau kelemahan pada kaki dan tangan



2.      Kehilangan rasa



3.      Gemetar / tremor



4.      Nyeri / pegal pada daerah tengkuk




I.
Fungsi saluran perkemihan
1.      BAK banyak



2.      sering BAK pada malam hari



3.      tidak mampu mengontrol pengeluaran air kemih




Jumlah
6
4
15
0

Total
25

Analisis hasil :
Score   : ≤ 25   : tidak ada masalah kesehatan kronis
Score   : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Score   : ≥ 51   : masalah kesehatan kronis berat

Kesimpulan : dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kelayan tidak mengalami gangguan kesehatan kronis.


2.      Fungsi kognitif
No
Item pertanyaan
Benar
Salah
1.
Hari apa sekarang ?
Jawab
: Selasa

2.
Tanggal berapa sekarang?
Jawab
: 4 Juni

3.
Apa nama tempat ini?
Jawab
: Panti

4.
Dimana Alamat Bapak / ibu?
Jawab
:  Magelang

5.
Berapa umur Bapak / ibu sekarang?
Jawab
: lahir 1933

6.
Kapan Bapak / Ibu lahir?
Jawab
: Lupa

7.
Siapa Presiden Indonesia sekarang?
Jawab
: Lupa

8.
Siapa Presiden Indonesia sebelumnya?
Jawab
: Lupa

9.
Siapa nama ibu anda?
Jawab
: Suwarti


10.
Coba hitung dari angka 20 dengan pengurangan 3?
Jawab 
: 17, 14, 11, 8, 5, 2


Jumlah salah
4

Analisis hasil :
Salah 0 – 3  Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5  kerusakan intelektual ringan
Salah 6 – 8  kerusakan intelektual sedang
Salah 9 – 10 kerusakan intelektual berat

Kesimpulan : dari data di atas didapatkan hasil kesalahan 4 point, dapat disimpulkan bahwa kelayan mengalami kerusakan intelektual ringan.

3.    Status fungsional
No
Aktivitas
Mandiri
( 1 )
Tergantung ( 0 )
1.
Di kamar mandi  (menggosok, membersihkan, dan mengeringkan badan)

2.
Menyiapkan pakaian, membuka pakaian,mengenakannya

3.
Memakan makanan yang telah di siapkan

4.
Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir rambut, mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis)

5.
BAB di WC (membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan)

6.
Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja)

7.
Buang BAK di kamar mandi (membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan)

8.
Dapat mengontrol pengeluaran kemih

9.
Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan tanpa alat bantu, seperti tongkat

10.
Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut

11. 
Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapihkan tempat tidur, mencuci pakaian, memasak, dan membersihkan ruangan.

12.
Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga.

13.
Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang sendiri)

14.
Menggunakan sarana sarana transportasi umum untuk bepergian.

15.
Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan (takaran obat dan waktu minum obat tepat)

16.
Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga dalam hal penggunaan uang, aktifitas social yang dilakukan dan kebutuhan akan layanan kesehatan.

17.
Melakukan aktifitas diwaktu luang (kegiatan keagamaan, social, rekreasi, olahraga, dan menyalurkan hoby)


JUMLAH POIN MANDIRI
8
Analisis hasil :
Point    : 13-17 : mandiri
Point    : 0-12   : ketergantungan

Kesimpulan : dari data di atas  dapat disimpulkan bahwa aktivitas kelayan dalam kehidupan sehari- hari dilakukan dengan bantuan dibuktikan dengan point mandiri sejumlah 8 point dan point.

4.    Status psikologis
No.
Apakah bapak atau ibu dalam 1 minggu terakhir
ya
Tidak
1.
Merasa puas dengan kehidupan yang di jalani

2.
Banyak meninggalkan kesenangan dari minat dan kesenangan dan aktifitas anda

3.
Merasa bahwa kehidupan anda hampa

4.
Sering merasa bosan

5
Penuh pengharapan akan masa depan

6
Mempunyai semangat yang baik setiap waktu

7
Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat diungkapkan

8
Merasa bahagia disebagian besar waktu

9
Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda

10
Sering kali merasa tidak berdaya

11
Sering merasa gelisah dan gugup

12
Memilih tinggal dirumah dari pada pergi melakukan sesuatu yang bermanfaat

13
Sering kali merasa khawatir akan masa depan

14
Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat dibanding orang lain

15
Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang

16
Sering kali merasa merana

17
Merasa kurang bahagia

18
Sangat khawatir terhadap masa lalu

19
Merasa bahwa hidup ini sangat menggairahkan

20
Merasa berat untuk memulai sesuatu hal yang baru

21
Merasa dalam keadaan penuh semangat

22
Berfikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan

23
Berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda

24
Sering kali menjadi kesal dengan hal yang sepele

25
Sering kali merasa ingin menangis

26
Merasa sulit untuk berkonsentrasi

27
Menikmati tidur

28
Memilih menghindar dari perkumpulan sosial

29
Mudah mengambil keputusan

30
Mempunyai pikiran yang jernih


JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU
16
Analisa hasil :
                                    Terganggu : nilai 1


 
                                    Normal : nilai 0
Nilai 6-15 : depresi ringan sampai sedang
Nilai 16-30 : depresi berat
Nilai 0-5 : normal
Kesimpulan : dari data di atas  dapat disimpulkan data bermasalah 16 point, sehingga dapat disimpulkan bahwa klien mengalami depresi berat. Klien mengatakan bingung kenapa ditinggal dipanti sendiri.


E.     Lingkungan Tempat Tinggal
1.    Kebersihan dan kerapihan ruangan
Lingkungan sekitar bersih, tapi agak berantakan karena banyak barang dan letaknya tidak teratur, seprai rapi, tercium bau pesing.
2.    Penerangan
Ruangan cukup terang, kelayan tidak suka ruangan gelap, terdapat lampu 1 sebagai penerang, kelayan merasa nyaman dengan penerangan yang ada di kamarnya.
3.    Sirkulasi udara
Ruangan tidak pengap, bau pesing, jendela dibuka pada pagi hari dan disetiap kamar ada satu jendela.
4.    Keadaan Kamar mandi dan WC
Bersih, persediaan air lancar, lantai kamar mandi sedikit basah.
5.      Pembuangan air kotor
Air kotor dibuang keselokan dan saluran selokan lancar.
6.      Sumber air minum
Kelayan mengatakan Air minum disediakan dari dapur, sumber air jernih, tidak berbau.
7.      Pembuangan sampah.
Sampah dibuang pada tempat sampah yang sudah disediakan, tidak tercium bau sampah.
8.      Sumber pencemaran
Kadang tercium bau pesing yang berasal dari kencing kelayan.
9.      Penataan halaman
Halaman di rapihkan oleh tukang kebun setiap pagi.
10.  Privacy
Privasi kelayan terjaga, pintu kamar tidak ada masalah, pintu kamar mandi tidak ada masalah



11.  Resiko injury
Kelayan memiliki resiko untuk cedera, karena kaki kelayan sakit jika digerakkan, dan kelayan menggunakan alat bantu gerak ( walker ), berjalan dengan tertatih dan pelan.

F.     Analisa data       
Waktu 
Data Fokus
Etiologi
Problem
Selasa, 4 juni 2013
DS :
Saat dikaji kelayan mengeluh kakinya (paha) sakit jika digerakkan,
Kelayan mengatakan jatuh saat menjemur pakaian saat dirumah

 DO :
  Klien nampak sulit berjalan
  Kelayan berjalan menggunakan walker
  Kelayan nampak menahan sakit terkadang mengaduh saat mencoba berjalan
  Lantai Kamar mandi basah

Degenerative fungsi : mobilitas
Resiko cedera
Selasa, 4 juni 2013
DS :
  Kelayan mengatakan kakinya sakit jika di gunakan untuk bergerak
  Kelayan mengatakan dibantu jika mengikuti senam, dan aktivitas mandi
DO :
  Kelayan memakai walker
  Kelayan nampak sulit berjalan
  Kelayan lebih senang terlihat duduk
  kelayan berjalan dengan tertatih  

Penurunan kekuatan kendali dan massa otot
Hambatan mobilitas fisik
Selasa 4 juni 2013
DS :
  Kelayan mengatakan kakinya sakit saat digerakan
  Kelayan mengatakan jatuh miring ± 1 bulan yang lalu saat menjemur pakaian dirumahnya
  P : nyeri timbul saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : nyeri pada pangkal paha dan lutut
S : skala nyeri 8
T : nyeri saat bergerak dan tiba tiba

DO :
  Kelayan sering mengaduh saat mencoba berjalan
  Kelayan memakai walker untuk alat bantu berjalan
  Kelayan terkadang menghela nafas dan meringis saat kesakitan

Agen cidera fisik post jatuh
Nyeri akut
4 juni 2013
DS :
   Kelayan mengatakan sulit tidur malam
   Kelayan mengatakan tidur malam ± 5 jam
   Kelayan mengatakan sulit bisa tidur karena bingung dengan keadaannya kenapa ditinggalkan keluarga
   Kelayan mengatakan lelah saat bangun tidur

DO :
   Kelayan nampak lelah
   Kelayan nampak lesu kurang segar
   Kelayan menghabiskan banyak waktu untuk duduk
Psikologis : usia tua dan depresi
Gangguan pola tidur




Prioritas Diagnose keperawatan :
1.    Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik post jatuh
2.    Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan kendali dan massa otot
3.    Gangguan pola tidur berhubungan dengan Psikologis : usia tua dan depresi
4.    Resiko cidera fisik berhubungan dengan degeneratif fungsi mobilitas

G.    Intervensi
Tanggal
No DX
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
Rasional
4 juni 2013
1
NOC :
a.    Pain Level,
b.   pain control,
c.    comfort level
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 7 jam, Pasien tidak mengalami nyeri, dengan
Kriteria hasil:
   Mampu mengontrol nyeri (mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri )
   Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri nafas dalam
   Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
   Tanda vital dalam rentang normal
   Tidak mengalami gangguan tidur

NIC :
Pain Management
  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
  Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
  Kurangi faktor presipitasi nyeri
  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
  Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
  Tingkatkan istirahat
  Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik.


  Untuk mengetahui semua hal tentang nyeri kelayan




  Sebagai data pendukung nyeri

  Untuk menentukan skala nyeri
  Untuk mengurangi efek yang dapat meningkatkan nyeri



  Untuk mengurangi nyeri sering terjadi
  Untuk menentukan tindakan
  Untuk mengurangi nyeri





  Untuk mengurangi nyeri
  Agar kondisi tubuh lebih fit
  Untuk memantau efek obat terhadap tubuh




2
NOC :
a.    Joint Movement : Active
b.   Mobility Level
c.    Self care : ADLs
d.   Transfer performance
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama3 x 7 jam gangguan mobilitas fisik teratasi dengan
Kriteria hasil:
   Klien meningkat dalam aktivitas fisik
   Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
   Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
   Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)

NIC :
Exercise therapy : ambulation
  Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
  Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
  Bantu klien untuk menggunakan alat bantu berjalan
  Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi


  Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
  Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.




Untuk mengetahui kondisi klien



Untuk mengetahui kebutuhan terrapy kelayan


Untuk memandirikan kelayan

Untuk mengetahui kebutuhan kelayan tentang mobilisasi
Usaha memandirikan kelayan




Untuk membantu proses mobilisasi


4 juni 2013
3
NOC:
a.     Anxiety Control
b.     Comfort Level
c.     Pain Level
d.    Rest : Extent and Pattern
e.     Sleep : Extent ang Pattern
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 7 jam gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil :
   Jumlah jam tidur dalam batas normal
   Pola tidur,kualitas dalam batas normal
   Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat
   Mampu mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur

NIC :
Sleep Enhancement
  Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur

  Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
  Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (mengaji)
  Ciptakan lingkungan yang nyaman
  Kolaburasi pemberian obat tidur jika diperlukan




Untuk mengetahui apakah ada pengaruh obat dalam gangguan tidur
Agar kelayan mengetahui pentingnya tidur
Agar kelayan dapat tidur


Agar kelayan mudah istirahat

Untuk membuat kelayan bisa tidur nyenyak

4
NOC :
a.    Knowledge : Personal Safety
b.   Safety Behavior : Fall Prevention
c.    Safety Behavior : Fall occurance
d.   Safety Behavior : Physical Injury
e.    Tissue Integrity: Skin and Mucous Membran
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 7 jam klien tidak mengalami trauma .
Kriteria hasil :
pasien terbebas dari trauma fisik
NIC:
Environment Management (Manajemen lingkungan)
  Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
  Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif  pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
  Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)
  Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
  Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.
  Memberikan penerangan yang cukup
  Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan





  Untuk mengurangi resiko cidera

  Untuk mengurangi resiko cidera








  Agar kondisi lingkungan aman untuk kelayan



  Agar kelayan bisa istirahat tenang dan tidak membahayakan
  Untuk mengurangi resiko cidera


  Untuk menghindari cidera
  Agar kelayan terhindar dari resiko trauma

















H.    Implementasi
Tanggal
No DX
Implementasi
Respon
4 Juni 2013
07.00



08.00



08.15




08.20




09.00




11.30



11.40




12.00



12.30


1,2, 4



2,4



1,2,3,4




1,3




1, 2,3




2,4



2,3,4




3



1,2,3,4



Memotivasi kelayan untuk mengikuti senam


Menghantar kelayan kembali ke wisma setelah senam


Memonitor Tanda – tanda vital




Mengajak berbicara dengan kelayan



Memotivasi dan mengajak kelayan untuk mengikuti kegiatan kesenian


Menghantar kelayan kembali ke wisma setelah menikuti kegiatan berdendang ria

Menyiapkan makanan untuk kelayan



Memotivasi kelayan untuk beribadah Shalat dzuhur


Memotivasi kelayan untuk istirahat siang


Kelayan mengikuti senam dengan menggunakan kursi roda
Kelayan kembali ke wisma dengan menggunakan kursi roda
TD : 130/80 mmHg
RR : 21 x/mnt
S : 36,4°C
N : 75 x/mnt

Kelayan mengatakan senang berbincang – bincang bersama perawat

Kelayan mengikuti kegiatan berdendang ria bersama perawat dengan menggunakan kursi roda
Kelayan kembali ke wisma dengan menggunakan kursi roda
Makanan dengan menu nasi, lauk dan sayur sudah siap untuk kelayan

Kelayan masih ingin duduk – duduk di depan wisma

Kelayan tidur-tiduran di kamarnya
5 Juni 2013
07.00



08.00




08.15




08.20



09.00





10.30




11.30




11.40



12.00


12.30


2,4



2,4




1,2,3,4




1,3



1,2,4





1,2,3,4




2,4




2,3,4



3


1,2,3,4





Memotivasi kelayan untuk mengikuti senam


Menghantar kelayan kembali ke wisma setelah senam



Memonitor Tanda – tanda vital




Menanyakan keluhan kelayan, Mengajak berbicara dengan kelayan tentang perasaan

Memotivasi dan mengajak kelayan untuk mengikuti kegiatan pentas seni wayang kulit


Menghantar kelayan untuk periksa di poliklinik



Menghantar kelayan kembali ke wisma setelah periksa di poliklinik


Menyiapkan makanan untuk kelayan


Memotivasi kelayan untuk beribadah Shalat dzuhur

Memotivasi kelayan untuk istirahat siang


Kelayan mengikuti senam dengan menggunakan kursi roda
Kelayan kembali ke wisma dengan menggunakan kursi roda

TD : 140/90 mmHg
RR : 23 x/mnt
S : 36,6°C
N : 88 x/mnt

Klien berbincang – bincang bersama perawat dengan santai

Kelayan mengikuti kegiatan pentas seni wayang kulit bersama perawat dengan menggunakan kursi roda.
Kelayan senang sudah ada yang membantu dirinya menghantar ke poliklinik

Kelayan kembali ke wisma dengan menggunakan kursi roda

Makanan dengan menu nasi, lauk dan sayur sudah siap untuk kelayan
Kelayan masih ingin duduk – duduk di depan wisma
Kelayan masih ingin duduk – duduk di depan wisma


6 Juni 2013
07.00



08.15



08.30



09.00


09.30


10.00






11.00


11.40



12.00


12.30


1,2,3,4


1,3


1,2,3,4


1


3






1,2,3,4


2,3






3

3



Memberikan obat Na declovenac 2mg  kepada kelayan

Memonitor Tanda – tanda vital



Mengajak berbicara dengan kelayan


Mengajak kelayan jalan – jalan keliling panti dengan menggunakan kursi roda
Memberikan kelayan mesage pada kaki menggunakan geliga ( muscular balm )
Membantu kelayan untuk mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendam oleh kelayan



Memberikan obat siang kepada kelayan

Menyiapkan makanan untuk kelayan


Memotivasi kelayan untuk beribadah Shalat dzuhur

Memotivasi kelayan untuk istirahat siang


Kelayan meminum obat yang diberikan oleh perawat

TD : 130/90 mmHg
RR : 20 x/mnt
S : 36,5°C
N : 70 x/mnt
Kelayan mengatakan senang berbincang – bincang bersama perawat
Kelayan mengatakan senang diajak jalan – jalan oleh perawat



Kelayan mengungkapkan perasaan bingungnya kepada perawat, kenapa kelayan dibawa ke panti oleh keluarganya

Kelayan mengatakan meminum obatnya nanti setelah akan siang
Makanan dengan menu nasi, lauk dan sayur sudah siap untuk kelayan
Kelayan masih ingin duduk – duduk di depan wisma
Kelayan tidur-tiduran di kamarnya


I.       Evaluasi
Waktu
Diagnosa
Evaluasi
Paraf

Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik post jatuh
S.
kelayan mengatakan nyeri berangsur berkurang, nyeri saat berjalan, skala nyeri 6
O.
  Kelayan sudah mulai mau belajar berjalan
  Kelayan tidak lagi sering mengaduh
  Wajah menahan nyeri saat berjalan masih nampak
  Mau dan mampu minum obat yang diberikan perawat
A.  Masalah nyeri akut kelayan belum teratasi
P. Lanjutkan Intervensi
  Pantau ku kelayan
  Tanyakan keluhan kelayan
  TTV berkala
  Berikan managemen nyeri farmakologis analgesik dan non farmakologis nafas dalam



Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
S.
kelayan mengatakan masih sulit berjalan dan masih nyeri
O.
  Kelayan berjalan menggunakan walker
  Pemenuhan kebutuhan kelayan dengan dibantu dari mandi, berpakaian dan makan
  Kelayan nampak pincang saat memakai walker
  Kelayan menggunakan kursi roda jika jalan jalan
A.    
  Hambatan mobilitas fisik kelayan belum teratasi
P. Lanjutkan intervensi
Exercise therapy : ambulation



Gangguan pola tidur berhubungan dengan psikologis : usia tua dan depresi
S.
Kelayan mengatakan masih sulit untuk tidur malam, dan biasanya berdzikir agar cepat tidur
O.
   Kelayan nampak lelah saat pagi hari
   Kelayan nampak lesu dan kurang segar
A.  Masalah gangguan pola tidur kelayan belum teratasi
P. lanjutkan intervensi
Sleep enhancement
  Motivasi kelayan mengeksplore perasaan
  Bicarakan mengenai pentingnya istirahat
  Motivasi untuk istirahat siang


Resiko cidera berhubungan dengan degeneratif fungsi mobilitas
S.
kelayan mengatakan sudah lebih bisa untuk berlatih berjalan
O.
Lantai dekat kamar mandi kering
Tidak ada banrang berbahaya di lantai
Penerangan cukup
Kelayan berjalan menggunakan walker
Aktifitas dibantu perawat dan petugas
A.         
Masalah resiko cidera kelayan teratasi
P. lanjutkan intervensi
Environment management
  Pantau keadaan umum kelayan
  Evaluasi keadaan lingkungan dari hal yang membahayakan kelayan





BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pengumpulan data yang kita lakukan didapatkan permasalahan mengenai gangguan rasa nyaman nyeri, gangguan mobilitas fisik, gangguan pola tidur serta resiko trauma.
Berdasarkan hasil dari tindakan keperawatan yang telah kami lakukan terhadap Ny A didapatkan hasil bahwa :
1.         Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik post jatuh
2.         Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3.         Gangguan pola tidur berhubungan dengan psikologis : usia tua dan depresi
4.         Resiko cidera berhubungan dengan degeneratif fungsi mobilitas



B.     SARAN
Ada beberapa saran yang penulis sampaikan sebagai berikut:
1.      Kepada pengurus PSTW Budi Luhur agar melanjutkan intervensi yang belum tercapai, dengan tanggung jawab, ikhlas karena siapapun akan merasakan tua dikemudian hari.
2.      Kepada kelayan agar tetap menjaga pola hidup dan diit yang benar serta berusahalah untuk mendekatkan diri dengan anggota wisma lain agar terjalin kekeluargaan.
3.      Kepada Mahasiswa nantinya marilah senantiasa memberikan pelayanan yang mengutamakan keamanan, kenyamanan kepada lansia yang berada di panti dengan ikhlas, tanggung jawab bukan hanya karena sebuah cara mencapai hak namun lakukan dengan melibatkan perasaan kita dan sebagai pembelajaran koreksi diri .

DAFTAR PUSTAKA


Brunner & Suddarth’s . 1999. Textbook of Medical – surgical nursing. Eighth
Edition. Philadelphia. New York: Lippincortt.
Maryam, Siti R, Eka Sari, Mia Fatma. Dkk.2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Pahria, Tuti SKp dkk 1994. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: EGC
Wilkinson M.Judith. 2007. Buku Saku Diagnosis keperawatan. Jakarta: EGC















ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.  A
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
DI WISMA BOUGENVILE PANTI SOSIAL TRESNO WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR





Disusun oleh :
WINDRA BANGUN S












PRODI D III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar