KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr, wb
Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan keperawatan
Gerontik yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny A Dengan Gangguan Sistem
Muskuluskeletal di Wisma Bougenvile Panti Sosial Tresna Wredha Yogyakarta Unit
Budi Luhur”
Dalam Proses
penyelesaian Laporan ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu kami sampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada :
1. Orang
tua yang selalu mendukung baik berupa material maupun spiritual, sehingga
dengan doa-doa yang selalu dilantunkan, kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
2. Panti Sosial Tresna Wredha Budi Luhur Yogyakarta
yang telah memberi kesempatan kepada mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
mengadakan praktek keperawatan gerontik.
3. Pembimbing klinik Panti Sosial Tresna Wredha Yogyakarta Unit Budi Luhur yang
telah banyak memberikan masukan, bimbingan
sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini.
4. Dosen
Pembimbing akademik
STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan dan
semangat dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.
5. Teman - teman sekelompok seperjuangan
yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari dalam
penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat
lebih baik, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
|
|
Yogyakarta, April 2013
Penulis,
|
,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Panti Social Tresna Wreda ( PSTW )
Yogyakarta adalah panti social yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan
pelayanan bagi usia lanjut terlantar agar dapat hjdup secara baik dan terawat
dalam kehidupan masyarakat yang baik yang berada di dalam panti maupun yang
berada di luar panti.PSTW sebagai lembaga pelayanan social lanjut usia berbasis
panti yang dimiliki pemerintah dan memiliki berbagai sumber daya perlu
mengembangkan diri menjadi institusi yang progresif dan terbuka untuk
mengantisipasi dan merespon kebutuhan lanjut usia yang terus meningkat.
PSTW yogyakarta sebagai unit
pelaksana tehnik daerah sesuai dengan SK gubernur DIY no.160 tahun 2002 yang
memberikan pelayanan kesejahteraan social kepada lanjut usia. PSTW yogyakarta diharapkan
mampu mengembangkan komitmen dan kompetensinya dalam memberikan pelayanan
social yang terstandarisasi dengan mengacu kepada keputusan mentri kesehatan
dan kesejahteraan social no.193/menkes kesos/III/2000 tentang standarisasi
panti social yang telah direfisi dengan keputusan mentri social RI
no.50/Huk/2004,sekaligus mengakomudasi potensial local di daerah.
Pada saat ini PSTW
yogyakarta mempunyai 2 unit yaitu PSTW yogyakarta unit Abiyoso di pakem
kabupaten di sleman dan PSTW yogyakarta unit Budi luhur kasongan bangun jiwo
kasian bantul
Berdasarkan keputusan gubernur DIY
no.160 tahun 2002 tentang Uraian Tugas Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Tehniks
Dinas Kesehatandan Kesejahteraan Social Prop.DIY,maka PSTW Yogyakarta mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1.
Pusat pelayanan pendampingan dan perlindungan bagi lanjut
usia
2.
Pusat informasi tentang kesejahteraan usia lanjut.
3.
Pusat pengembangan ilmu pengetahuan tentang lanjut usia.
STIKES Muhammadiyah
gombong sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan tenaga
kesehatan yang professional yang mampu mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan gerontik bekerjasama
dengan PSTW Yogyakarta unit Budi luhur dengan kegiatan praktek kerja lapangan
yang diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diterima di
institusi serta mendapatkan pengalaman melaksanakan praktek secara benar,terarah
san terencana sesuai dengan prinsip dan etika keperawatan.Dalam hal ini metode
pembelajaran yang dilaksanakan akan memberi dampak positif pada perkembangan
kemampuan peserta didik baik dalam aspek kognitif,afektif dan psikomotor dalam
merawat lansia.Selain hal diatas dengan proses pembelajaran yang tepat
mahasiswa secara langsung mulai mengenal kehidupan profesi keperawatan dan
belajar menanamkan disiplin kerjasama diantara sesama anggota profesi
keperawatan atau antara sesama profesi kesehatan.
Dalam makalah ini kami mengangkat
masalah “Gangguan Sistem Persyarafan: Stroke”karena berdasarkan penelitian
stroke merupakan penyebab kematian ke 3 setelah jantung dan kanker dimana
terdapat Insiden stroke 200 per 100.000 penduduk dalam satu tahun,dan 13,9 %
penderitanya adalah lansia diatas usia 85 tahun. Di Indonesia belum ada data
pasti. Sebagai gambaran dari 900 kasus pada tahun 1996, 25% adalah kasus stroke
dan kebanyakan mengenai usia diatas 50 tahun dan beberapa mengenai usia di
bawah 35 tahun.
B.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Asuhan
keperawatan Gerontik ini adalah :
1.
Mahasiswa mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang lanjut usia
2.
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian terhadap lanjut usia
3.
Mahasiswa mampu melakukan rencana keperawatan terhadap lanjut usia
4.
Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan terhadap lanjut usia
5.
Mahasiswa mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan terhadap lanjut
usia khususnya dengan masalah gangguan sistem persyarafan : stroke secara
sistematis dan sesuai dengan ilmu yang diterima di akademik
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Pengertian
Lansia
Lansia
adalah usia lanjut suatu proses alami yang tidak dapat dihindari. ( Azwar 2006
).
Lansia
atau usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia. ( budi anna Kelliat, 1999 )
Lansia
: menjadi tua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita. ( Wahjudi Nugroho, 2000 )
Kesimpulannya
bahwa lansia merupakan proses alami yang terjadi pada manusia yang tidak dapat
dihindari berupa menurunnya fungsi organ dan kemampuan jaringan tubuh.
B.
Penggolongan
Usia Lanjut
1. Menurut
WHO
a. Usia pertengahan ( midle age ) kelompok usia 45 – 59
tahun
b. Usia
lanjut (elderly) antara 60-70 tahun.
c. Usia
lanjut tua (old) antara 75-90 tahun.
d. Usia
sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
2.
Menurut Prof Ny Sumiati
Mohammad
Membagi periodisasi
biologis perkembangan manusia sebagai berikut :
0
– 4 th :
masa bayi
1
– 6 th : masa prasekolah
6
-10 th :
masa sekolah
10
– 20 th : masa pubertas
40
- 65 th : masa setengah umur
>
65 th : masa lanjut usia
3.
Menurut Depkes RI
a.
Usia 55 – 64 tahun
kelompok lansia dini yaitu kelompok yang baru memasuki lansia
b.
Usia ≥ 65 tahun
kelompok lansia
c.
Usia ≥ 70 tahun
kelompok lansia dengan resiko tinggi
C.
Perubahan - perubahan
yang terjadi pada lansia
Menurut UU No 13 / th 1998 dalam BAB I pasal I ayat 2
disebutkan lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 th keatas.
Pada
lanjut usia terjadi perubahan – perubahan
antara lain :
1.
Perubahan – perubahan
fisik
a.
Perubahan sel; lebih
sedikit jumlahnya, menurunnya proporsi protein di otak, ginjal, darah,hati,
jumlah sel otak menurun , otak menjadi atrofi beratnya 5-10 %.
b.
sistem persyarafan ;
cepat menurunya hubungan persyarafan, lambatnya merespon dan waktu bereaksi,
mengecilnya saraf panca indera, kurang sensitf.
c.
sistem pendengaran;
hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara atau nada-nada tinggi, suara
tidak jelas, sulit mengerrti kata-kata, terjadinya atrofi membran timpani menyebabkan
otosklerosis.
d.
sistem penglihatan;
spingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar, kornea
lebih beebentuk sferis/ bola, lensa lebih suram dan menjadi katarak yang jelas
menyebabkan gangguan penglihatan, menghilangnya daya akomodasi, menurunnya
lapang pandang dan menurunnya daya untuk membedakan warna biru/hijau.
e.
sistem kardiovaskuler;
menurunnya elastisitas diding aorta, katub jantung menebal dan kaku, kemempuan
jantung memompa darah menurun yang menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume.
f.
sistem pengaturan
temperatur tubuh; pada pengaturan suhu hipotalamus dianggap sebagai termostat,
kemunduran terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain :
hipotermi secara fisiologik karena metabolisme menurun.
g.
sistem respiratori :
kakunya kekuatan otot-otot pernapasan yang akhirnya menjadi hilang,
berkurangnya kemampuan batuk, paru-paru kehilangan elastisitas, kapasitas
residu meningkat, menarik napas lebih berat, kapasitas pernapasan maximun dan
kedalaman nafas menurun.
h.
sistem genitaurinaria;
fungsi aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang
sehingga mengakibatkan kurangnya mengkonsentrasikan urin, vesika urinaria
ototnya menjadi lemah.
i.
sistem endokrin; hampir
semua produksi semua hormon menurun.
j.
integumen; kulit
keriput akibat kehingan jaringan lemak, permukaan kaki kasar karena kehilangan
keratinisasi, menurunnya respon trauma.
k.
sistem muskuloskeletal;
tulang kehilangan cairan dan maikn rapuh, sendi besar dan kaku tendon mengerut
serta mengalami stenosis.
l.
sistem
gastrointestinal; indera pengecap menurun, peristaltik lemah dan timbul
konstipasi, pada lambung produksi asam lambung dan rasa lapar menurun waktu
mengosongkan menurun.
2.
Perubahan psikososial
3.
Perubahan dalam
spiritual
Makin terintegrasi dalam kehidupannya (Maslow,
1970). Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaan, hal ini terlihat dalam
berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zantner, 1970).
D.
Perubahan Muskuloskeletal
Perubahan
perubahan yang terjadi pada lansia tersebut kadang menimbulkan berbagai
masalah. Masalah muskuloskeletal adalah masalah yang terbesar yang dialami
lansia. Lansia yang ada di komunitas: 40 % menderita artritis, 17 % mempunyai
masalah muskuloskeletal lainnya(Profile of Older American, 1992).
Penyakit
pada muskuloskeletal secara umum tidak fatal tetapi menyababkan nyeri kronik
dan ketidaknyamanan ( Calhins, 1992). Kondisi sakit pada muskuloskeletal yang
kronik mungkin menyebabkan ketidak mampuan dan kelemahan lansia dalam perawatan
diri dan mengalami keterbatasan gerak. Kemampuan untuk aktivitas sehari hari
seperti mandi, berpakaian dan makan mungkin melemah. Pada lansia yang
kelemahannya berlebih bisa menjadi ketergantungan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Jika hal itiu terjadi dapat menyebabkan kehilangan harga diri, anggapan dahwa
kualitas hidup menurun dan depresi.
Sistem
muskuloskeletal sendiri di pengaruhi oleh pertambahan umur. Perubahan yng
terjadi seiring perubahan umur tersebut melibatkan penurunnan masa otot,
kekuatan otot yang terjadi secara bertahap. Kenyataannya jumlah otot berkurang
digantikanoleh jaringan fibrosa. Sebagai hasislnya masa, tonus, dan kekuatan
otot berkurang. Elastisitas ligamen, tendon dan kartilagonya berkurang demikian
juga terjadi pada masa tulang sehingga berakibat pada kelemahan tulang. Pada diskus
intervertebra, kehilangan air yang menyebabkan penurunan tinggi badan 1,5-3
inchi, postur tubuh berubah biasanya adalah kiposis bukan lordosis.
Pada
lansia yang pengapuran jaringan
kartilago, hal ini merupakan akibat dari proses penuaan ataupun penggunaan dan
kerusakan pada persendian.
Semua
perubahan tersebut menyebabkan masalah seperti :
1.
Nyeri akut
berhubungan dengan agen cidera fisik post jatuh
2.
Hambatan mobilitas
fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3.
Gangguan pola tidur
berhubungan dengan psikologis usia tua dan depresi
4.
Resiko cidera
berhubungan dengan degeneratif fungsi mobilitas
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.
Karakteristik Demografi
1.
Identitas Diri Klien
Nama lengkap :
Ny. A
Tempat/ tanggal lahir : Bantul, 1933
Jenis kelamin :
Perempuan
Status perkawinan :
Janda
Agama :
Islam
Suku bangsa :
Indonesia
Pendidikan terakhir :
HSI
Diagnose medis :
Miagya
Alamat :
Klatakan, Mbulu trimulya
Tanggal pengkajian :
4 Juni 2013
2.
Keluarga atau Orang
Lain Yang Terdekat/ yang dapat dihubungi
Nama :
Tn. S
Alamat :
Mbulu trimulya
No. telepon :
-
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
3.
Riwayat Pekerjaan dan
Status Ekonomi
Pekerjaan saat ini :
Tidak Bekerja
Pekerjaan sebelumnya :
Dukun Bayi
Sumber pendapatan :
-
Kecukupan pendapatan :
-
4.
Aktivitas Rekreasi
Hobi :
Mendengarkan campursari
Bepergian/ wisata :
-
Keanggotaan organisasi : Arisan ibu rumah
tangga
Lain – lain : -
5.
Riwayat Keluarga
a.
Saudara kandung
Kelayan mengatakan bahwa kelayan merupakan anak ke
empat dari tujuh saudara kandung dengan empat laki – laki dan tiga perempuan.
b.
Riwayat kematian dalam
keluarga (1 tahun terakhir)
Kelayan mengatakan dalam satu tahun terakhir ini
tidak ada anggota keluarga yang memninggal
B.
Pola kebiasaan sehari-
hari
1.
Nutrisi
a.
Frekuensi makan dan
minum
Klien biasanya mendapat
makan 3
kali dalam sehari namun klien hanya
makan dengan 2x sehari siang dan malam dikarenakan kurang nafsu makan.
Klien biasanya minum susu juga air putih dengan jumlah
total 6 gelas ukuran 150cc
b.
Jenis makan dan minum
Kelayan mengatakan saat di wisma makan dengan nasi,
lauk, sayur dan buah
c.
Alergi terhadap makanan
Kelayan mengatakan tidak mempunyai alergi makanan
d.
Pantangan makanan
Kelayan mengatakan tidak ada pantangan makan
2.
Eliminasi
a.
Frekuensi BAK
Kelayan mengatakan BAK ± 9x/hari, lancar
tidak ada keluhan saat BAK
b.
Kebiasaan BAK malam hari
Kelayan mengatakan sering terbangun
malam muntuk BAK
c.
Frekuensi BAB
Kelayan mengatakan jarang BAB dan BAB 3
hari sekali
d.
Konsistensi
Kelayan mengatakan tinja kecil, sedikit
warna hijau, bau khas feces.
3.
Personal hygiene
a.
Mandi
Kelayan mengatakan mandi 2 kali sehari dan memakai
sabun mandi
b.
Oral Hygiene
Kelayan mengatakan sudah tidak mempunyai gigi dan
biasanya berkumur dengan pasta gigi setelah mandi pagi dan sore.
c.
Cuci Rambut
Kelayan mengatakan 3x sehari keramas menggunakan sampo
dibantu petugas berwenang
d.
Kuku dan tangan
Kelayan mengatakan setiap kukunya panjang langsung
dipotong dan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah makan.
4.
Istirahat dan tidur
Kelayan mengatakan tidak tidur siang, dan disaat
malam hari sulit tidur. Disaat malam hari tidur ± 6 jam dan kadang terbangun
untuk BAK.
5.
Kebiasaan mengisi waktu
luang
a.
Olahraga
Kelayan mengatakan selalu ikut olahraga pagi hari
yang diadakan panti, meski menggunakan kursi roda.
b.
Nonton TV
Kelayan mengatakan tidak terlalu senang menonton TV,
dan kelayan lebih senang duduk
didepan wisma melihat tanaman
c.
Kebiasaan lain
Kelayan mengatakan senang sekali jika mengobrol
dengan mahasiswa untuk bertukar pengetahuan.
6.
Kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan:
a.
Merokok
Kelayan mengatakan tidak merokok dan tidak senang
dengan bau asap rokok
b.
Minuman Keras
Kelayan mengatakan tidak senang dengan minuman –
minuman beralkohol
c.
Ketergantungan terhadap
obat
Kelayan mengatakan tidak mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi obat
7.
Uraian kronologis
kegiatan sehari- hari
|
Jenis kegiatan
|
Lama waktu untuk setiap kegiatan
|
|
Mandi
|
±10 menit
|
|
Shalat
|
±5 menit
|
|
Makan pagi
|
±10 menit
|
|
Berpakaian, berdandan
|
± 10 menit
|
|
Olahraga
|
± 15 menit
|
|
Duduk Santai
|
± 2 jam
|
|
Mengobrol
|
± 2 jam
|
|
Makan Siang
|
± 10 menit
|
|
Duduk
|
± 2 jam
|
|
Sholat
|
± 5 menit
|
|
Istirahat
|
± 2 jam
|
|
Makan Malam
|
± 10 menit
|
|
Mengaji
|
± 15 menit
|
|
Tidur Malam
|
± 6 jam
|
C.
Status kesehatan
1.
Status kesehatan saat
ini
a.
Keluhan utama dalam 1
tahun terakhir
Kelayan mengatakan nyeri pada pangkal
paha atas dan lutut kedua kaki dikarenakan jatuh saat menjemur pakaian
b.
Gejala yang dirasakan
Kelayan mengatakan kedua kakinya sakit
saat digerakkan, nyeri hilang saat diam, nyeri seperti ditusuk, nyeri pada
pangkal paha atas dan lutut kedua kaki, skala nyeri 8, Nyeri sekali saat
digunakan bergerak.
c.
Faktor pencetus
Kelayan mengatakan sakitnya ini berawal
saat terjatuh miring sewaktu selesai menjemur pakaian dirumahnya.
d.
Timbulnya keluhan
Kelayan
mengatakan sakit pada kakinya jika digerakkan tiba – tiba
e.
Upaya mengatasi
Kelayan mengatakan untuk berjalan
menggunakan walker untuk bantu berjalan, jika sakit berhenti dan duduk – duduk
sambil dipijat sendiri.
Kelayan mengatakan saat dulu jatuh
sempat dipijatkan, namun sampai sekarang masih sakit.
2.
Riwayat kesehatan Masa
Lalu
a.
Penyakit yang pernah di
derita
Kelayan mengatakan belum pernah di rawat di rumah
sakit. Kelayan hanya mengatakan biasanya masuk angin dan jika sakit
memeriksakan di Puskesmas
b.
Riwayat kecelakaan
Kelayan mengatakan dulu sewaktu muda biasa bekerja
dan luka sedikit sudah biasa, namun setelah tua kelayan terjatuh ketika selesai
menjemur pakaian dan hingga sekarang sulit berjalan karena sakit.
c.
Riwayat alergi obat
Kelayan mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap
obat.
d.
Riwayat di rawat di
rumah sakit
Kelayan mengatakan belum pernah dirawat di rumah
sakit
e.
Riwayat pemakaian obat
Natrium Diclofenac 2
x 2mg
3.
Pengkajian fisik
a.
Keadaan umum : Baik
Kesadaran :
Compos mentis
b.
TTV
TD : 140/90
mmHg
N : 88 x/
menit
RR : 23 x/mnt
S : 36,6°C
c.
BB/ TB : 54 kg/154 cm
IMT :
22.76
d.
Kepala
Bulat memanjang, rambut banyak beruban, tidak ada
nyeri tekan di kepala tidak terdapat lesi.
e.
Mata
Tidak memakai alat bantu penglihatan, kalau membaca
kelayan mengatakan menggunakan kacamata.
f.
Telinga
Bentuk simetris, fungsi pendengaran agak berkurang,
tidak memakai alat bantu pendengaran, tidak terdapat nyeri tekan, tidak
terdapat benjolan abnormal.
g.
Mulut, gigi dan bibir
Mukosa bibir sedikit kering, warna bibir agak gelap,
gigi sudah tanggal semua, tidak terdapat sariawan.
h.
Dada
|
Paru – paru
I : perkembangan nafas simetris
P : vokal vremitus baik
P : sonor
A : vesikuler
|
Jantung
I : iktus kordis tidak nampak
P : detak kuat
P : redup
A : s1 s2 reguler
|
i.
Abdomen
I : sedikit
cembung, gemuk
A : Bising usus 10x/menit
Pa : Tidak
terdapat nyeri tekan, keriput
Pe : Bunyi
timpani
j.
Kulit
Turgor kulit tidak elastis, keriput, tidak terdapat
lesi.
k.
Ektremitas
1)
Atas
Kelayan mengatakan tidak
ada masalah pada kedua tangannya.
2)
Bawah
Kelayan mengatakan nyeri pada kakinya, dan sulit
untuk digerakkan, Nyeri timbul saat digerakkan, nyeri seperti ditusuk – tusuk,
nyeri pada pangkal paha dan lutut, skala nyeri 8
D.
Hasil Pengkajian Khusus
1.
Masalah kesehatan
kronis
|
No
|
Keluhan kesehatan /
gejala yang di rasakan kelayan dalam waktu 3 bulan terakhir berkaitan dengan
fungsi – fungsi
|
Selalu (3)
|
Sering(2)
|
Jarang (1)
|
Tdk pernah (0)
|
|
A.
|
Fungsi penglihatan
1.
Penglihatan kabur
|
|
|
√
|
|
|
2.
Mata berair
|
|
√
|
|
|
|
|
3.
Nyeri pada mata
|
|
|
|
√
|
|
|
B.
|
Fungsi pendengaran
1.
Penedengaran
berkurang
|
|
|
√
|
|
|
2.
Telinga berdenging
|
|
|
|
√
|
|
|
C.
|
Fungsi paru
(Pernafasan)
1.
Batuk lama disertai
keringat malam
|
|
|
|
√
|
|
2.
Sesak nafas
|
|
|
√
|
|
|
|
3.
Berdahak / sputum
|
|
|
√
|
|
|
|
D.
|
Fungsi Jantung
1.
Jantung
berdebar-debar
|
|
|
√
|
|
|
2.
Cepat lelah
|
|
√
|
|
|
|
|
3.
Nyeri dada
|
|
|
|
√
|
|
|
E.
|
Fungsi pencernaan
1.
Mual / muntah
|
|
|
√
|
|
|
2.
Nyeri ulu hati
|
|
|
|
√
|
|
|
3.
Makan dan minum
banyak
|
|
|
|
√
|
|
|
4.
Perubahan kebiasaan
BAB (mencret atau sembelit)
|
|
|
√
|
|
|
|
F.
|
Fungsi pergerakan
1.
Nyeri kaki saat
berjalan
|
√
|
|
|
|
|
2.
Nyeri pinggang atau
tulang belakang
|
|
|
√
|
|
|
|
3.
Nyeri persendian atau
bengkak
|
|
|
√
|
|
|
|
H.
|
Fungsi persarafan
1.
Lumpuh atau kelemahan
pada kaki dan tangan
|
|
|
√
|
|
|
2.
Kehilangan rasa
|
|
|
√
|
|
|
|
3.
Gemetar / tremor
|
|
|
√
|
|
|
|
4.
Nyeri / pegal pada
daerah tengkuk
|
|
|
√
|
|
|
|
I.
|
Fungsi saluran perkemihan
1.
BAK banyak
|
|
|
√
|
|
|
2.
sering BAK pada malam
hari
|
√
|
|
|
|
|
|
3.
tidak mampu
mengontrol pengeluaran air kemih
|
|
|
√
|
|
|
|
|
Jumlah
|
6
|
4
|
15
|
0
|
|
|
Total
|
25
|
|||
Analisis hasil :
Score : ≤ 25 :
tidak ada masalah kesehatan kronis
Score : 26-50 :
masalah kesehatan kronis sedang
Score : ≥ 51 :
masalah kesehatan kronis berat
Kesimpulan : dari data di atas dapat disimpulkan
bahwa kelayan tidak mengalami gangguan kesehatan kronis.
2.
Fungsi kognitif
|
No
|
Item
pertanyaan
|
Benar
|
Salah
|
|
1.
|
Hari apa sekarang ?
Jawab
: Selasa
|
√
|
|
|
2.
|
Tanggal berapa
sekarang?
Jawab
: 4 Juni
|
√
|
|
|
3.
|
Apa nama tempat ini?
Jawab
: Panti
|
√
|
|
|
4.
|
Dimana Alamat Bapak /
ibu?
Jawab
: Magelang
|
√
|
|
|
5.
|
Berapa umur Bapak /
ibu sekarang?
Jawab
: lahir 1933
|
|
√
|
|
6.
|
Kapan Bapak / Ibu lahir?
Jawab
: Lupa
|
|
√
|
|
7.
|
Siapa Presiden
Indonesia sekarang?
Jawab
: Lupa
|
|
√
|
|
8.
|
Siapa Presiden
Indonesia sebelumnya?
Jawab
: Lupa
|
|
√
|
|
9.
|
Siapa nama ibu anda?
Jawab
: Suwarti
|
√
|
|
|
10.
|
Coba hitung dari
angka 20 dengan pengurangan 3?
Jawab
: 17, 14, 11, 8, 5, 2
|
√
|
|
|
|
Jumlah salah
|
4
|
|
Analisis
hasil :
Salah
0 – 3 Fungsi intelektual utuh
Salah
4 – 5 kerusakan intelektual ringan
Salah
6 – 8 kerusakan intelektual sedang
Salah
9 – 10 kerusakan
intelektual berat
Kesimpulan
: dari data di atas didapatkan hasil kesalahan 4 point, dapat disimpulkan bahwa
kelayan mengalami kerusakan intelektual ringan.
3.
Status fungsional
|
No
|
Aktivitas
|
Mandiri
(
1 )
|
Tergantung
( 0 )
|
|
1.
|
Di kamar mandi (menggosok, membersihkan, dan mengeringkan
badan)
|
|
√
|
|
2.
|
Menyiapkan pakaian,
membuka pakaian,mengenakannya
|
|
√
|
|
3.
|
Memakan makanan yang
telah di siapkan
|
√
|
|
|
4.
|
Memelihara kebersihan
diri untuk penampilan diri (menyisir rambut, mencuci rambut, menggosok gigi,
mencukur kumis)
|
√
|
|
|
5.
|
BAB di WC
(membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan)
|
√
|
|
|
6.
|
Dapat mengontrol
pengeluaran feses (tinja)
|
√
|
|
|
7.
|
Buang BAK di kamar
mandi (membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan)
|
√
|
|
|
8.
|
Dapat mengontrol
pengeluaran kemih
|
√
|
|
|
9.
|
Berjalan di
lingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan tanpa alat bantu, seperti
tongkat
|
|
√
|
|
10.
|
Menjalankan ibadah
sesuai agama dan kepercayaan yang dianut
|
√
|
|
|
11.
|
Melakukan pekerjaan
rumah, seperti: merapihkan tempat tidur, mencuci pakaian, memasak, dan
membersihkan ruangan.
|
|
√
|
|
12.
|
Berbelanja untuk
kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga.
|
|
√
|
|
13.
|
Mengelola keuangan
(menyimpan dan menggunakan uang sendiri)
|
|
√
|
|
14.
|
Menggunakan sarana
sarana transportasi umum untuk bepergian.
|
|
√
|
|
15.
|
Menyiapkan obat dan
minum obat sesuai dengan aturan (takaran obat dan waktu minum obat tepat)
|
|
√
|
|
16.
|
Merencanakan dan
mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga dalam hal penggunaan uang,
aktifitas social yang dilakukan dan kebutuhan akan layanan kesehatan.
|
|
√
|
|
17.
|
Melakukan aktifitas
diwaktu luang (kegiatan keagamaan, social, rekreasi, olahraga, dan
menyalurkan hoby)
|
√
|
|
|
|
JUMLAH POIN MANDIRI
|
8
|
|
Analisis hasil :
Point : 13-17 : mandiri
Point : 0-12 : ketergantungan
Kesimpulan : dari data di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas kelayan
dalam kehidupan sehari- hari dilakukan dengan bantuan dibuktikan dengan point
mandiri sejumlah 8 point dan point.
4.
Status psikologis
|
No.
|
Apakah bapak
atau ibu dalam 1 minggu terakhir
|
ya
|
Tidak
|
|
1.
|
Merasa puas
dengan kehidupan yang di jalani
|
√
|
|
|
2.
|
Banyak
meninggalkan kesenangan dari minat dan kesenangan dan aktifitas anda
|
|
√
|
|
3.
|
Merasa bahwa
kehidupan anda hampa
|
√
|
|
|
4.
|
Sering merasa
bosan
|
√
|
|
|
5
|
Penuh pengharapan
akan masa depan
|
√
|
|
|
6
|
Mempunyai
semangat yang baik setiap waktu
|
|
√
|
|
7
|
Diganggu oleh
pikiran-pikiran yang tidak dapat diungkapkan
|
√
|
|
|
8
|
Merasa bahagia
disebagian besar waktu
|
|
√
|
|
9
|
Merasa takut
sesuatu akan terjadi pada anda
|
|
√
|
|
10
|
Sering kali
merasa tidak berdaya
|
√
|
|
|
11
|
Sering merasa
gelisah dan gugup
|
√
|
|
|
12
|
Memilih tinggal
dirumah dari pada pergi melakukan sesuatu yang bermanfaat
|
√
|
|
|
13
|
Sering kali
merasa khawatir akan masa depan
|
|
√
|
|
14
|
Merasa mempunyai
lebih banyak masalah dengan daya ingat dibanding orang lain
|
|
√
|
|
15
|
Berfikir bahwa
hidup ini sangat menyenangkan sekarang
|
|
√
|
|
16
|
Sering kali
merasa merana
|
√
|
|
|
17
|
Merasa kurang
bahagia
|
√
|
|
|
18
|
Sangat khawatir
terhadap masa lalu
|
|
√
|
|
19
|
Merasa bahwa
hidup ini sangat menggairahkan
|
|
√
|
|
20
|
Merasa berat
untuk memulai sesuatu hal yang baru
|
√
|
|
|
21
|
Merasa dalam
keadaan penuh semangat
|
|
√
|
|
22
|
Berfikir bahwa
keadaan anda tidak ada harapan
|
|
√
|
|
23
|
Berfikir bahwa
banyak orang yang lebih baik daripada anda
|
|
√
|
|
24
|
Sering kali
menjadi kesal dengan hal yang sepele
|
|
√
|
|
25
|
Sering kali
merasa ingin menangis
|
√
|
|
|
26
|
Merasa sulit
untuk berkonsentrasi
|
|
√
|
|
27
|
Menikmati tidur
|
|
√
|
|
28
|
Memilih
menghindar dari perkumpulan sosial
|
|
√
|
|
29
|
Mudah mengambil
keputusan
|
√
|
|
|
30
|
Mempunyai pikiran
yang jernih
|
√
|
|
|
|
JUMLAH ITEM YANG
TERGANGGU
|
16
|
|
Terganggu
: nilai 1
Normal
: nilai 0
Nilai 6-15 : depresi ringan sampai sedang
Nilai 16-30 : depresi berat
Nilai 0-5 : normal
Kesimpulan : dari data di atas dapat disimpulkan data bermasalah 16 point,
sehingga dapat disimpulkan bahwa klien mengalami depresi berat. Klien
mengatakan bingung kenapa ditinggal dipanti sendiri.
E. Lingkungan
Tempat Tinggal
1.
Kebersihan dan
kerapihan ruangan
Lingkungan sekitar bersih, tapi agak berantakan
karena banyak barang dan letaknya tidak teratur, seprai rapi, tercium bau
pesing.
2.
Penerangan
Ruangan cukup terang, kelayan tidak suka ruangan
gelap, terdapat lampu 1 sebagai penerang, kelayan merasa nyaman dengan
penerangan yang ada di kamarnya.
3.
Sirkulasi udara
Ruangan tidak pengap, bau pesing, jendela dibuka
pada pagi hari dan disetiap kamar ada satu
jendela.
4.
Keadaan Kamar mandi dan
WC
Bersih, persediaan air lancar, lantai kamar mandi sedikit basah.
5.
Pembuangan air kotor
Air kotor dibuang keselokan dan saluran selokan lancar.
6.
Sumber air minum
Kelayan mengatakan Air
minum disediakan dari dapur, sumber air jernih, tidak berbau.
7.
Pembuangan sampah.
Sampah dibuang pada tempat sampah yang sudah
disediakan, tidak tercium bau sampah.
8.
Sumber pencemaran
Kadang tercium bau pesing yang berasal dari kencing
kelayan.
9.
Penataan halaman
Halaman di rapihkan oleh tukang kebun setiap pagi.
10. Privacy
Privasi kelayan terjaga, pintu kamar tidak ada masalah, pintu kamar mandi tidak
ada masalah
11. Resiko
injury
Kelayan memiliki resiko untuk cedera, karena kaki
kelayan sakit jika digerakkan, dan kelayan menggunakan alat bantu gerak ( walker ), berjalan dengan
tertatih dan pelan.
F.
Analisa data
|
Waktu
|
Data
Fokus
|
Etiologi
|
Problem
|
|
Selasa, 4 juni 2013
|
DS
:
Saat
dikaji kelayan mengeluh kakinya (paha) sakit jika digerakkan,
Kelayan
mengatakan jatuh saat menjemur pakaian saat dirumah
DO :
Klien
nampak sulit berjalan
Kelayan
berjalan menggunakan walker
Kelayan
nampak menahan sakit terkadang mengaduh saat mencoba berjalan
Lantai
Kamar mandi basah
|
Degenerative
fungsi : mobilitas
|
Resiko
cedera
|
|
Selasa,
4 juni 2013
|
DS :
Kelayan mengatakan
kakinya sakit jika di gunakan untuk bergerak
Kelayan
mengatakan dibantu jika mengikuti senam, dan aktivitas mandi
DO
:
Kelayan
memakai walker
Kelayan
nampak sulit berjalan
Kelayan
lebih senang terlihat duduk
kelayan berjalan
dengan tertatih
|
Penurunan
kekuatan kendali dan massa otot
|
Hambatan
mobilitas fisik
|
|
Selasa 4 juni 2013
|
DS :
Kelayan
mengatakan kakinya sakit saat digerakan
Kelayan
mengatakan jatuh miring ± 1 bulan yang lalu saat menjemur pakaian dirumahnya
P : nyeri
timbul saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : nyeri pada pangkal paha dan lutut
S : skala nyeri 8
T : nyeri saat bergerak dan tiba tiba
DO :
Kelayan
sering mengaduh saat mencoba berjalan
Kelayan
memakai walker untuk alat bantu berjalan
Kelayan
terkadang menghela nafas dan meringis saat kesakitan
|
Agen cidera fisik post jatuh
|
Nyeri akut
|
|
4 juni 2013
|
DS :
Kelayan mengatakan sulit tidur malam
Kelayan mengatakan tidur malam ± 5 jam
Kelayan mengatakan sulit bisa tidur karena bingung
dengan keadaannya kenapa ditinggalkan keluarga
Kelayan mengatakan lelah saat bangun tidur
DO :
Kelayan nampak lelah
Kelayan nampak lesu kurang segar
Kelayan menghabiskan banyak waktu untuk duduk
|
Psikologis : usia tua dan depresi
|
Gangguan pola tidur
|
Prioritas Diagnose
keperawatan :
1.
Nyeri akut
berhubungan dengan agen cidera fisik post jatuh
2.
Hambatan mobilitas
fisik b.d penurunan kekuatan kendali dan massa otot
3.
Gangguan pola tidur
berhubungan dengan Psikologis : usia tua dan depresi
4.
Resiko cidera fisik
berhubungan dengan degeneratif fungsi mobilitas
G.
Intervensi
|
Tanggal
|
No DX
|
Tujuan dan kriteria hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
4 juni 2013
|
1
|
NOC :
a.
Pain Level,
b.
pain control,
c.
comfort level
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 7 jam, Pasien tidak mengalami
nyeri, dengan
Kriteria hasil:
Mampu mengontrol nyeri (mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri )
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri nafas dalam
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
Tidak mengalami gangguan tidur
|
NIC :
Pain Management
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas
dalam, relaksasi, distraksi,
kompres hangat/ dingin
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik.
|
Untuk mengetahui semua hal
tentang nyeri kelayan
Sebagai data pendukung nyeri
Untuk menentukan skala nyeri
Untuk mengurangi efek yang
dapat meningkatkan nyeri
Untuk mengurangi nyeri sering
terjadi
Untuk menentukan tindakan
Untuk mengurangi nyeri
Untuk mengurangi nyeri
Agar kondisi tubuh lebih fit
Untuk memantau efek obat
terhadap tubuh
|
|
|
2
|
NOC :
a.
Joint Movement : Active
b.
Mobility Level
c.
Self care : ADLs
d.
Transfer performance
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama3
x 7 jam gangguan mobilitas fisik teratasi dengan
Kriteria hasil:
Klien meningkat dalam aktivitas fisik
Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan
kekuatan dan kemampuan berpindah
Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk
mobilisasi (walker)
|
NIC :
Exercise therapy : ambulation
Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien
saat latihan
Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
Bantu klien untuk menggunakan alat bantu berjalan
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs
secara mandiri sesuai kemampuan
Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
|
Untuk mengetahui kondisi
klien
Untuk mengetahui kebutuhan
terrapy kelayan
Untuk memandirikan kelayan
Untuk mengetahui kebutuhan
kelayan tentang mobilisasi
Usaha memandirikan kelayan
Untuk membantu proses
mobilisasi
|
|
4 juni 2013
|
3
|
NOC:
a.
Anxiety Control
b.
Comfort Level
c.
Pain Level
d.
Rest : Extent and Pattern
e.
Sleep : Extent ang Pattern
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 7 jam gangguan
pola tidur pasien teratasi dengan
kriteria hasil :
Jumlah jam tidur dalam batas normal
Pola tidur,kualitas dalam batas normal
Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat
Mampu mengidentifikasi hal-hal yang
meningkatkan tidur
|
NIC :
Sleep Enhancement
Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola
tidur
Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas
sebelum tidur (mengaji)
Ciptakan lingkungan yang nyaman
Kolaburasi pemberian obat tidur jika diperlukan
|
Untuk mengetahui apakah ada
pengaruh obat dalam gangguan tidur
Agar kelayan mengetahui
pentingnya tidur
Agar kelayan dapat tidur
Agar kelayan mudah istirahat
Untuk membuat kelayan bisa
tidur nyenyak
|
|
|
4
|
NOC :
a.
Knowledge : Personal Safety
b.
Safety Behavior : Fall Prevention
c.
Safety Behavior : Fall occurance
d.
Safety Behavior : Physical Injury
e.
Tissue Integrity: Skin and Mucous Membran
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x 7 jam klien tidak mengalami trauma .
Kriteria hasil :
pasien terbebas dari trauma
fisik
|
NIC:
Environment Management (Manajemen lingkungan)
Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif
pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
(misalnya memindahkan perabotan)
Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
dijangkau pasien.
Memberikan penerangan yang cukup
Memindahkan barang-barang yang dapat
membahayakan
|
Untuk mengurangi resiko
cidera
Untuk mengurangi resiko
cidera
Agar kondisi lingkungan aman
untuk kelayan
Agar kelayan bisa istirahat
tenang dan tidak membahayakan
Untuk mengurangi resiko
cidera
Untuk menghindari cidera
Agar kelayan terhindar dari
resiko trauma
|
H.
Implementasi
|
Tanggal
|
No DX
|
Implementasi
|
Respon
|
|
4
Juni 2013
07.00
08.00
08.15
08.20
09.00
11.30
11.40
12.00
12.30
|
1,2, 4
2,4
1,2,3,4
1,3
1, 2,3
2,4
2,3,4
3
1,2,3,4
|
Memotivasi
kelayan untuk mengikuti senam
Menghantar
kelayan kembali ke wisma setelah senam
Memonitor
Tanda – tanda vital
Mengajak
berbicara dengan kelayan
Memotivasi
dan mengajak kelayan untuk mengikuti kegiatan kesenian
Menghantar
kelayan kembali ke wisma setelah menikuti kegiatan berdendang ria
Menyiapkan
makanan untuk kelayan
Memotivasi
kelayan untuk beribadah Shalat dzuhur
Memotivasi
kelayan untuk istirahat siang
|
Kelayan
mengikuti senam dengan menggunakan kursi roda
Kelayan
kembali ke wisma dengan menggunakan kursi roda
TD
: 130/80 mmHg
RR
: 21 x/mnt
S
: 36,4°C
N
: 75 x/mnt
Kelayan
mengatakan senang berbincang – bincang bersama perawat
Kelayan
mengikuti kegiatan berdendang ria bersama perawat dengan menggunakan kursi
roda
Kelayan
kembali ke wisma dengan menggunakan kursi roda
Makanan
dengan menu nasi, lauk dan sayur sudah siap untuk kelayan
Kelayan
masih ingin duduk – duduk di depan wisma
Kelayan
tidur-tiduran di kamarnya
|
|
5
Juni 2013
07.00
08.00
08.15
08.20
09.00
10.30
11.30
11.40
12.00
12.30
|
2,4
2,4
1,2,3,4
1,3
1,2,4
1,2,3,4
2,4
2,3,4
3
1,2,3,4
|
Memotivasi
kelayan untuk mengikuti senam
Menghantar
kelayan kembali ke wisma setelah senam
Memonitor
Tanda – tanda vital
Menanyakan keluhan kelayan, Mengajak
berbicara dengan kelayan tentang
perasaan
Memotivasi
dan mengajak kelayan untuk mengikuti kegiatan pentas seni wayang kulit
Menghantar
kelayan untuk periksa di poliklinik
Menghantar
kelayan kembali ke wisma setelah periksa di poliklinik
Menyiapkan
makanan untuk kelayan
Memotivasi
kelayan untuk beribadah Shalat dzuhur
Memotivasi
kelayan untuk istirahat siang
|
Kelayan
mengikuti senam dengan menggunakan kursi roda
Kelayan
kembali ke wisma dengan menggunakan kursi roda
TD
: 140/90 mmHg
RR
: 23 x/mnt
S
: 36,6°C
N
: 88 x/mnt
Klien
berbincang – bincang bersama perawat dengan santai
Kelayan
mengikuti kegiatan pentas seni wayang kulit bersama perawat dengan
menggunakan kursi roda.
Kelayan
senang sudah ada yang membantu dirinya menghantar ke poliklinik
Kelayan
kembali ke wisma dengan menggunakan kursi roda
Makanan
dengan menu nasi, lauk dan sayur sudah siap untuk kelayan
Kelayan
masih ingin duduk – duduk di depan wisma
Kelayan
masih ingin duduk – duduk di depan wisma
|
|
6
Juni 2013
07.00
08.15
08.30
09.00
09.30
10.00
11.00
11.40
12.00
12.30
|
1,2,3,4
1,3
1,2,3,4
1
3
1,2,3,4
2,3
3
3
|
Memberikan
obat Na declovenac 2mg kepada kelayan
Memonitor
Tanda – tanda vital
Mengajak
berbicara dengan kelayan
Mengajak
kelayan jalan – jalan keliling panti dengan menggunakan kursi roda
Memberikan kelayan mesage pada kaki menggunakan geliga ( muscular balm )
Membantu
kelayan untuk mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendam oleh kelayan
Memberikan
obat siang kepada kelayan
Menyiapkan
makanan untuk kelayan
Memotivasi
kelayan untuk beribadah Shalat dzuhur
Memotivasi
kelayan untuk istirahat siang
|
Kelayan
meminum obat yang diberikan oleh perawat
TD
: 130/90 mmHg
RR
: 20 x/mnt
S
: 36,5°C
N
: 70 x/mnt
Kelayan
mengatakan senang berbincang – bincang bersama perawat
Kelayan
mengatakan senang diajak jalan – jalan oleh perawat
Kelayan
mengungkapkan perasaan bingungnya kepada perawat, kenapa kelayan dibawa ke
panti oleh keluarganya
Kelayan
mengatakan meminum obatnya nanti setelah akan siang
Makanan
dengan menu nasi, lauk dan sayur sudah siap untuk kelayan
Kelayan
masih ingin duduk – duduk di depan wisma
Kelayan
tidur-tiduran di kamarnya
|
I.
Evaluasi
|
Waktu
|
Diagnosa
|
Evaluasi
|
Paraf
|
|
|
Nyeri akut berhubungan dengan
agen cidera fisik post jatuh
|
S.
kelayan mengatakan nyeri berangsur berkurang, nyeri saat berjalan,
skala nyeri 6
O.
Kelayan sudah mulai mau
belajar berjalan
Kelayan tidak lagi sering
mengaduh
Wajah menahan nyeri saat
berjalan masih nampak
Mau dan mampu minum obat yang
diberikan perawat
A.
Masalah nyeri akut kelayan belum teratasi
P. Lanjutkan Intervensi
Pantau ku kelayan
Tanyakan keluhan kelayan
TTV berkala
Berikan managemen nyeri
farmakologis analgesik dan non farmakologis nafas dalam
|
|
|
|
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
|
S.
kelayan mengatakan masih sulit berjalan dan masih nyeri
O.
Kelayan berjalan menggunakan
walker
Pemenuhan kebutuhan kelayan
dengan dibantu dari mandi, berpakaian dan makan
Kelayan nampak pincang saat
memakai walker
Kelayan menggunakan kursi
roda jika jalan jalan
A.
Hambatan mobilitas fisik
kelayan belum teratasi
P. Lanjutkan
intervensi
Exercise therapy : ambulation
|
|
|
|
Gangguan pola tidur berhubungan dengan psikologis : usia tua dan
depresi
|
S.
Kelayan mengatakan masih sulit untuk tidur malam, dan biasanya
berdzikir agar cepat tidur
O.
Kelayan nampak lelah saat
pagi hari
Kelayan nampak lesu dan
kurang segar
A. Masalah gangguan pola tidur
kelayan belum teratasi
P. lanjutkan intervensi
Sleep enhancement
Motivasi kelayan mengeksplore
perasaan
Bicarakan mengenai pentingnya
istirahat
Motivasi untuk istirahat
siang
|
|
|
|
Resiko cidera berhubungan
dengan degeneratif fungsi mobilitas
|
S.
kelayan mengatakan sudah lebih bisa untuk berlatih berjalan
O.
Lantai dekat kamar mandi kering
Tidak ada banrang berbahaya di lantai
Penerangan cukup
Kelayan berjalan menggunakan walker
Aktifitas dibantu perawat dan petugas
A.
Masalah resiko cidera kelayan
teratasi
P. lanjutkan intervensi
Environment management
Pantau keadaan umum kelayan
Evaluasi keadaan lingkungan
dari hal yang membahayakan kelayan
|
|
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengumpulan data
yang kita lakukan didapatkan permasalahan mengenai gangguan rasa nyaman nyeri,
gangguan mobilitas fisik, gangguan pola tidur serta resiko trauma.
Berdasarkan hasil dari tindakan
keperawatan yang telah kami lakukan terhadap Ny A didapatkan hasil bahwa :
1.
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik post jatuh
2.
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan psikologis : usia tua dan depresi
4.
Resiko cidera berhubungan dengan degeneratif fungsi mobilitas
B.
SARAN
Ada beberapa
saran yang penulis sampaikan sebagai berikut:
1.
Kepada pengurus PSTW
Budi Luhur agar melanjutkan intervensi yang belum tercapai, dengan tanggung jawab, ikhlas karena siapapun akan
merasakan tua dikemudian hari.
2.
Kepada kelayan agar
tetap menjaga pola hidup dan diit yang benar
serta berusahalah untuk mendekatkan diri dengan anggota wisma lain agar
terjalin kekeluargaan.
3.
Kepada Mahasiswa
nantinya marilah senantiasa memberikan pelayanan
yang mengutamakan keamanan, kenyamanan
kepada lansia yang berada di panti
dengan ikhlas, tanggung jawab bukan hanya karena sebuah cara mencapai hak namun
lakukan dengan melibatkan perasaan kita dan sebagai pembelajaran koreksi diri .
DAFTAR
PUSTAKA
Brunner
& Suddarth’s . 1999. Textbook of Medical – surgical nursing. Eighth
Edition. Philadelphia.
New York: Lippincortt.
Maryam, Siti R, Eka Sari, Mia
Fatma. Dkk.2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Pahria,
Tuti SKp dkk 1994. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta:
EGC
Wilkinson
M.Judith. 2007. Buku Saku Diagnosis keperawatan. Jakarta: EGC
ASUHAN KEPERAWATAN
GERONTIK PADA NY. A
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
DI WISMA BOUGENVILE
PANTI SOSIAL TRESNO WERDHA YOGYAKARTA UNIT
BUDI LUHUR
Disusun oleh :
WINDRA
BANGUN S
PRODI D III KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar